Polrestabes Surabaya Periksa Wanita yang Melempar Kotoran ke Petugas Covid-19, Mengaku Emosional
Sudamiran memastikan Nasrikah bersama lima orang lainnya, termasuk anaknya telah diperiksa polisi, termasuk petugas yang ditempari.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Nasrikah, warga Sememi, Kota Surabaya nekat melemparkan kotoran kepada petugas kesehatan berpakaian hazmat yang hendak menjemput suaminya yang diketahui positif covid-19.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Nasrikah mengaku emosional ketika tim satgas Covid 19 dari Puskesmas Sememi melakukan evakuasi terhadap suaminya yang sudah ditracing dengan hasil positif Covid-19.
"Pengakuannya emosional saja. Banyak pikiran, suaminya sakit, kebutuhan hidup juga jadi faktor pikiran terlapor. Ditambah proses evakuasi itu," tambahnya.
Sudamiran memastikan Nasrikah bersama lima orang lainnya, termasuk anaknya telah diperiksa polisi, termasuk petugas yang dilempari.
Sedangkan hasil tes swab Nasrikah diketahui negatif.
"Sudah kami periksa. Itu setelah mengantongi hasil tes swab terlapor (Nasrikah) yang negatif Covid-19. Ada enam saksi sementara termasuk pelapor dan terlapor kami periksa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Senin (5/10/2020).
Polisi akan menjerat Nasrikah dengan pasal berlapis di antaranya Pasal 335 KUHP, Pasal 121 KUHP, dan Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.
Sebelumnya, Nasrikah bersama anaknya menghalang-halangi petugas covid-19 dari Puskesma Sememi Surabaya yang hendak menjemput suaminya setelah diketahui positif corona.
Namun, petugas malah dilempari kotoran manusia agar urung membawa suaminya.
Salah satu dari tiga petugas covid-19 yang dilempar kotoran manusia melaporkan kejadian tersebut ke Mapolrestabes Surabaya.
Baca: Tak Hanya Dilumuri Kotoran, Tenaga Medis Ini juga Diancam Lewat SMS Gara-gara Jemput Pasien Corona
Diancam via SMS
Selain dilumuri kotoran manusia, tenaga kesehatan (nakes) yang menjemput pasien Covid-19 di Rusun Bandarejo, Kecamatan Sememi, ternyata juga mengalami ancaman melalui short message service (SMS).
"Nakes selain dilumuri kotoran manusia juga mendapatkan ancaman melalui SMS," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, saat dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020) sore.
Informasi itu disampaikan salah satu nakes yang melapor ke Polrestabes Surabaya.