Kisah Pasien Covid-19 di Jambi, Dikucilkan Warga, Kini Tak Miliki Penghasilan Hidupi Keluarga
Okta, nama samaran, menceritakan tentang kisahnya bagaimana bisa berada di RSUD Ahmad Ripin, Sengeti,
Editor: Hendra Gunawan
Masih belum puas dengan jawaban dokter yang ia temui, Okta pun mencari tahu orang yang ada di Bapelkes, Pijoan, Muaro Jambi.
"Setahu saya di sana itu isinya orang OTG semua seperti saya," lanjut Okta.
"Setelah mendapatkan kontak dari beberapa orang yang saya tanya, pasien di Bapelkes ternyata hanya diberi vitamin, buah, dan air mineral 2 liter, tidak ada obat lain yang diberikan. Tapi kok di sini kami diberikan obat," katanya.
Ia merasa seakan-akan perlakuan pihak rumah sakit terhadap dirinya dan teman-teman seperti disamakan dengan orang yang bergejala Covid-19.
"Saya hanya bisa berharap kami cepat mendapatkan tes swab selanjutnya, agar kami juga bisa cepat-cepat keluar dari sini,".
"Stres kami di sini. Hari-hari kami hanya penuh dengan tanda tanya. Kemudian kalau orang tua menelpon saya, selalu menangis. Sedih rasanya," ungkapnya.
Ia juga mengatakan hasil swab dari kedua orang tuanya serta kakak, kakak ipar, dan anaknya belum keluar.
"Abang saya bilang, dari pihak puskesmas mengatakan kalau hasilnya akan keluar delapan hari ke depan," ujarnya.
Kemudian juga ia berharap agar orang tua dan keluarganya di rumah segera diberi bantuan oleh pemerintah.
Karena Okta dan kakak laki-lakinya adalah tulang punggung keluarganya.
"Saya sudah minta tolong kepada kepala desa saya, agar membantu orang tua saya.
Saya dan abang saya kan tidak bekerja selama isolasi. Lalu pendapatan kami dari mana ? Mereka pun juga di rumah saja menjalankan isolasi mandiri, tidak bisa ke mana-mana.
Saya mohonlah agar pemerintah memberi bantuan kepada keluarga saya," tutupnya kepada Tribunjambi.com. (Tribunjambi/Widyoko)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kisah 'Okta' Pasien OTG Covid-19 Tertular PNS Pemprov Jambi, Dikucilkan Warga Desa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.