Demo Tolak UU Cipta Kerja di Bima Berlangsung Ricuh, Massa Robohkan Pagar Besi Kantor DPRD
Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang (UU)Omnibus Law Cipta Kerja masih berlangsung diberbagai daerah di Indonesia.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang (UU)Omnibus Law Cipta Kerja masih berlangsung diberbagai daerah di Indonesia.
Di Bima aksi mahasiswa menolak Omnibus Law berlangsung ricuh, Senin (12/10/2020).
Mahasiswa melempari petugas dengan batu hingga merusak gerbang pintu masuk utama Gedung DPRD di Jalan Gatot Subroto.
Kericuhan berawal saat para pengunjuk rasa berusaha merangsek masuk ke halaman kantor DPRD.
Massa berhasil merubuhkan pagar besi meski mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian.
"Massa aksi maju, jangan ada yang keluar dari barisan," teriak sejumlah mahasiswa.
Massa juga melempari petugas dengan batu dan botol air mineral.
Baca juga: Unjuk Rasa Hari Ini, ada 13 Spanduk Bertuliskan KAMI Terbukti Tunggangi Aksi Demo Buruh dan Pelajar
Polisi mengamankan belasan mahasiswa yang diduga sebagai provokator.
Beberapa orang di antaranya tampak digelandang masuk ke kantor polisi.
Hingga pukul 12.00 WITA, massa masih berkumpul di depan kantor DPRD. Mereka belum membubarkan diri meski sudah dihalau aparat keamanan.
Meski sudah ditemui beberapa wakil dari anggota DPRD, massa tampak masih menyampaikan orasi mengenai penolakan Omnibus Law.
Di sana, mahasiswa juga terlihat masih memenuhi Jalan Gatot Subroto dan beberapa di antaranya berdiri di atas pagar kantor DPR sambil mengibarkan atribut organisasi masing-masing.
Sambil berorasi, para koordinator aksi mengajak kawan-kawannya untuk bergabung dan merapat ke depan kantor DPRD.
Mereka menyerukan sejumlah tuntutan ke anggota DPR dan pemerintah terkait penolakan terhadap UU Cipta kerja yang telah disahkan DPR RI.
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja, Buruh KSBSI Minta Salat, Polisi Buka Kawat Berduri di Jalan Medan Merdeka Barat
"Hari ini kami turun ke jalan, kami mahasiswa menolak secara tegas atas pengesahan UU Cipta Kerja," ujar salah seorang mahasiswa.
Sementara anggota kepolisian yang mengenakan perlengakapan helm, tameng, pentungan, dan rompi sudah mengambil posisi berjaga di pintu gerbang untuk menghalau massa merangsek ke dalam gedung DPRD.
(Kompas.com: Kontributor Bima, Syarifudin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo Mahasiswa di Bima Tolak Omnibus Law Ricuh, Pagar Kantor DPRD Dirobohkan, Polisi Dilempari"