Berlian 70 Karat Dirampas Pemerintah Kolonial Belanda saat Sultan Adam Jadi Raja Kerajaan Banjar.
Berlian jadi salah satu koleksi benda pusaka di Banua. Artinya memang benda-benda bersejarah yang ada di Belanda sangat bermanfaat untuk Banua
Editor: Eko Sutriyanto
Legislator Dapil Provinsi Kalsel, Syaifulah Tamliha terus mendorong agar Kedutaan Besar RI untuk Pemerintah Kerajaan Belanda proaktif melakukan upaya diplomatik, meski jika terpaksa dengan jalur hukum. Sehingga benda-benda bersejarah bagi masyarakat Banjar tersebut dikembalikan ke Indonesia
Lukisan asli yang dibuat atas kekaguman Hindia Belanda kpd sosok ulama Nusantara Syiekh Muhammad Arsyad bin Abdillah Al Banjari yg membetulkan arah kiblat Mesjid Luar Batang Jakarta Utara (makam terkenal Habib Husein bin Abibakar bin Abdillah Al Idrus) dengan keramat yang dimiliki Beliau.
"Ini penting untuk mengetahui wajah Beliau sesungguhnya," terang dia.
Pihaknya berupaya diplomatik adalah cara yang efektif. Hal ini seperti yang dilakukannya lakukan dulu bersama Juliari AP Batubara (sekarang Mensos) sebagai Pimpinan Badan Kerjasama Antar Parlemen melihat langsung berlian tersebut.
"Kami meminta bantuan parlemen uni erofa yg berkedudukan di Brussel agar benda-benda pusaka yg bersejarah saat penjajahan Belanda dikembalikan, termasuk berlian tersebut," runutnya.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Pengembalian Berlian 70 Karat, Disdikbud Kalsel Sebut Peninggalan Raja Banjar Jadi Kajian Keilmuan