Sebelum Tewas di Tangan Pemerkosa Ibunya, Rangga Sempat Merayakan Ultah Bersama sang Ayah
Sebelum dibunuh saat lawan pemerkosa ibunya, Rangga (9) sempat merayakan ulang tahun (ultah) bersama ayahnya, Fadli Fajar pada 19 September 2020 lalu.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sebelum dibunuh saat lawan pemerkosa ibunya, Rangga (9) sempat merayakan ulang tahun (ultah) bersama ayahnya, Fadli Fajar pada 19 September 2020 lalu.
Namun, beberapa hari kemudian, ibu Rangga, Dn datang ke Medan Selayang untuk membawa Rangga ke Aceh.
Nahasnya, baru dua minggu tinggal bersama sang ibu, Rangga justru dibunuh saat melawan pemerkosa Dn.
Ayah Rangga, Fajar tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat dihubungi Serambinews.com, Selasa (13/10/2020).
Fajar merupakan ayah kandung Rangga yang saat ini tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara.
Ia tak kuasa menahan tangis mengingat anak kesayangannya itu kini telah tiada.
Fadli mengatakan, Rangga baru dua minggu tinggal bersama ibunya, Dn, di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Sejak berpisah dengan Dn dua tahun lalu, Rangga bersama sang adik memang tinggal bersama dirinya di Medan Selayang.
Baca juga: Rangga Ternyata Baru 2 Pekan Tinggal di Aceh, Sempat Merengek ke sang Ayah Minta Ikut Ibunya
"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujar pria berdarah Aceh-Karo ini sambil menangis.
Berapa hari setelah merayakan ultahnya yang ke-10, ibu Rangga, Dn, datang ke rumahnya di Medan Selayang dengan maksud membawa Rangga ke Aceh. Saat itu, Fadli mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya itu.
“Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut. Akhirnya saya mengizinkannya,” imbuhnya.
Karena itu, ia sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar anaknya itu telah meninggal dunia.
"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rangga meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.
"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku. Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.
Baca juga: Rangga Bocah yang Lawan Pemerkosa Ibunya Tewas Dibacok Berkali-kali, Ternyata Sempat Diminta Lari
Fadli mengenang, Rangga merupakan anak yang cerdas. Dia selalu mendapat ranking 1 dan 2 di sekolahnya. Rangga juga sudah bisa membaca Alquran.
"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.
Kini, Fadli Fajar telah mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu.
"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. ‘Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak’," ucap ayahnya kembali menangis.
Diakhir perbincangan, Fadli Fajar berharap penegak hukum memberikan ganjaran seberat-beratnya kepada pelaku, supaya tidak ada lagi Rangga Rangga lain yang menjadi korban.
(Serambinews.com/Zubir)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul ‘Selamat Jalan Nak, Kami Akan Selalu Merindukanmu’