Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengaku Bisa Mengobati Covid, Dukun Cabul di Tangerang Diciduk Polisi, Korban Terus Bertambah

Jajaran Polsek Jatiuwung berhasil mengamankan dukun cabul yang mengaku bisa mengobati Covid-19.

Editor: Sanusi
zoom-in Mengaku Bisa Mengobati Covid, Dukun Cabul di Tangerang Diciduk Polisi, Korban Terus Bertambah
Bangla Express
Ilustrasi 

SD sendiri merupakan dukun palsu yang mengaku bisa mengobati Covid-19 semata untuk mencabuli para korbannya yang sampai saat ini diketahui wanita semua.

Ia membuka praktik esek-eseknya di kawasan Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali Hariyono mengatakan, total sementara ada 10 wanita yang melaporkan diri ke Polsek Jatiuwung sebagai korban cabul SD.

"Pertama dua, terus pada saat kita cek TKP nambah jadi tujuh, lalu saat kemarin malam kita mau penangkapan nambah lagi tiga. Jadi total 10 sampai saat ini sementara," ungkap Zazali kepada TribunJakarta.com, Jumat (16/10/2020).

Pada hari sebelumnya, terdata baru ada tujuh korban SD yang merapat ke Mapolsek Jatiuwung.

Menurutnya, dari data yang didapatkan, usia para korban mulai dari 21 sampai 41 tahun dan tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain yang belum melapor.

Baca juga: Bawaslu Depok Temukan ASN Tidak Netral Dalam Pilkada 2020

Baca juga: Imbas Covid-19, Sopir Angkot di Tangerang Banting Setir Jadi Dukun Cabul

Zazali menjelaskan, walau SD mengaku bisa mengobati Covid-19, para korbannya ini bukan lah pasien yang terkonfirmasi Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Enggak, enggak ada gejala juga hanya pelaku menawarkan diri ini untuk penangkal dia akan mengobati secara non medis. Misal takut Covid-19 nanti datang ke dukun itu," ungkap Zazali.

Fakta di atas dibuktikan melalui hasil rapid test yang dilakukan Polsek Jatiuwung kepada semua korban SD.

Si dukun palsu tersebut pun tak luput dari pemeriksaan rapid test dan semuanya menunjukan hasil non-reaktif Covid-19.

"Enggak enggak, semua sudah dirapid test dan semua korban non-reaktif. Semuanya, termasuk pelaku (SD) juga sudah dirapid test dan non-reaktif," kata Zazali.

Sementara, Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring mengatakan kalau jajarannya membuka posko 24 jam.

Posko tersebut dimaksudkan untuk mendata para korban yang hendak melaporkan pelaku bejat dukun tersebut.

"Kami menduga bisa lebih dari tujuh korban, karena sampai sekarang ada tujuh korban yang melapor ke polsek. Jadi kami imbau ke warga apa bila merasa dirugikan akibat perbuatan pelaku segera buat laporan polisi ke Polsek Jatiuwung," ujar Aditya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas