Fakta Paman Perkosa Lalu Bunuh Anak Yatim: Korban Sempat Main TikTok hingga Celana Berlumur Darah
Seorang pria bernama Supriyono (40)yang pecandu narkoba nekat memperkosa hingga membunuh keponakannya sendiri, MJ (15).
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Supriyono (40) nekat memperkosa hingga membunuh keponakannya sendiri, MJ (15) yang merupakan anak yatim.
Supriyono berdalih berani bertindak nekat terhadap keponakannya itu lantaran pengaruh narkoba.
Korban yang merupakan siswi kelas X SMK Sultan Iskandar Muda Medan itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh terikat.
Baca juga: Paman Perkosa Lalu Cekik Keponakan hingga Tewas, Ternyata Ini Motif Sebenarnya
Baca juga: Kakek-kakek Buruh Tani Nekat Perkosa Keponakan Majikan, Tergoda Lihat Korban Rebahan Sambil Main HP
Berikut fakta selengkapnya:
1. Sempat main TikTok
Sebelum peristiwa nahas itu, MJ bersama teman-temannya sempat bermain bersama pada Kamis (15/10/2020) sore.
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun-Medan.com, teman korban, Lena Sari Laila (14) mengungkap hari itu ia sempat belajar daring dan bermain TikTok dengan korban.
"Kami dari pagi sampai jam setengah 4 sore sama-sama. Ya belajar daring, ngerjain tugas karena mau mid semester, terus selesai itu sempat main TikTok," ungkap Lena, Jumat (16/10/2020).
Lena mengungkapkan, saat itu dirinya hanya berdua dengan MJ lantaran ibu korban sedang bekerja.
"Kami berdua saja di situ, karena ibunya juga pergi kerja di daerah Tanjung Sari karena ayahnya juga sudah meninggal, kasihan enggak ada kawannya," terangnya.
Gadis 14 tahun itu mengaku tak punya firasat buruk apapun dan melihat kondisi MJ yang baik-baik saja.
Ia juga mengungkapkan, bahwa MJ adalah sosok yang baik dan periang semasa hidupnya.
"Enggak nyangka aja bakal begini, kami terkejut saat tahu tadi pagi kabar ini padahal kami baru jumpa. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya," harapnya.
Baca juga: Pimpinan Pesantren Cabuli 6 Santri Termasuk yang Menstruasi, Pelaku Nyaris Dipukuli Ibu Para Korban
Baca juga: Dengar Suara Aneh setelah Pulang Salat Jumat, Pria Ini Temukan Adik Ipar Tewas Tergantung Sarung
2. Pengakuan pelaku
Saat itu, Supriyono memasuki rumah korban saat korban sedang sendirian sekitar pukul 16.00 WIB.
Diberitakan Kompas.com, pelaku menyelinap masuk dan memaksa korban untuk menunjukkan tempat penyimpanan uang milik ibunya.
Pasalnya, residivis pencurian dan penganiayaan ini terlilit utang dan ingin menguasai harta ibu korban.
Korban yang mengaku tidak tahu pun malah diperkosa dan dibekap dengan bantal.
"Sekali saja pak (perkosa), jadi dia teriak-teriak ngambil uang mamaknya. Jadi saya bekap pakai bantal," ujar pelaku di Mapolsek Sunggal, Jumat.
Ia beralasan perbuatan nekatnya itu karena pengaruh sabu.
"Iya, lagi pengaruh sabu narkoba," akunya.
3. Celana berlumur darah
Diberitakan Tribun-Medan.com, ibu korban yang pulang pukul 19.00 WIB curiga melihat rumah terkunci dan lampu mati.
Setelah pintu didobrak, ibu korban mendapati putrinya sudah dalam kondisi mengenaskan.
"Kemudian ibu korban minta tolong saudaranya untuk mendobrak pintu rumah," ungkap Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko.
"Ketika masuk, didapati putrinya, korban sudah tergeletak di kasur dengan kondisi tangan terikat di belakang dan celana terbuka yang dipasang terbalik dan celana dalam korban berlumur darah," sambungnya.
Barang-barang berharga seperti laptop dan empat unit handphone raib.
Baca juga: Fakta Siswi SMA Gugat Kapolri dan Kapolres, gegara Diperkosa saat SD hingga Kini Pelaku Masih Bebas
Baca juga: Gadis Periang Itu Kini Tiada, Dirampok, Dirudapaksa dan Dibekap Hingga Tewas Paman Pecandu Narkoba
4. Tangkap tiga orang
Sekitar 17 jam polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku.
Supriyono sempat mendapat tembakan lantaran berusaha kabur.
Unit Reskrim Polsek Sunggal mengamankan tiga orang pria.
"Untuk pelaku pemerkosaan dan pembunuhan serta pencurian dilakukan S sendiri. Dua rekannya berperan menjual hasil kejahatan yang dilakukan saudara S," ujar Riko.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Tribun-Medan.com/ Victory Arrival Hutauruk) (Kompas.com/ Dewantoro)