Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Dokter di Surabaya Kehilangan Rp 400 Juta di Rekening Setelah Menutup Nomor HP

Eric menggugat secara perdata Bank Danamon dan Telkomsel karena dianggap tidak memiliki itikad baik untuk mengganti kerugian yang dialaminya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Dokter di Surabaya Kehilangan Rp 400 Juta di Rekening Setelah Menutup Nomor HP
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Eric Priyo Prasetyo (43), seorang dokter gigi di Surabaya menggugat operator seluler plat merah Telkomsel dan Bank Danamon ke Pengadilan Negeri Surabaya.

Eric mengaku menjadi korban aksi pembobolan rekening 4 tahun lalu. Hampir Rp 400 juta uangnya di rekening hilang dalam hitungan menit.

Penasihat hukum Eric, Yusron Marzuki, saat dikonfirmasi mengatakan, pada Kamis (15/10/2020) pagi dia mendampingi kliennya untuk menjalani sidang mediasi.

"Namun, karena ada pihak yang berhalangan hadir maka mediasi diundur 27 Oktober nanti," kata Yusron, kepada Kompas.com, Jumat (16/10/2020) malam.

Eric menggugat secara perdata Bank Danamon dan Telkomsel karena dianggap tidak memiliki itikad baik untuk mengganti kerugian yang dialaminya.

"Karena sejak 2016 tidak ada ganti rugi untuk kerugian yang dialami klien kami," terang dia.

Baca juga: 5 Tips Terhindar dari Penipuan Online Shop, Waspada Barang Murah dan Selalu Simpan Bukti Transaksi

Aksi pembobolan, kata dia, terjadi pada Mei 2016 lalu. Seorang pria yang mengaku customer service Bank Danamon menelepon kliennya dan mengatakan bahwa Eric terdaftar pada layanan bank yang menyajikan harga-harga komoditas, valas, dan saham.

Berita Rekomendasi

Biayanya akan didebet otomatis dari rekening.

Eric sempat mengonfirmasi ke Bank Danamon di Jalan Panglima Sudirman Surabaya, namun pihak bank menyatakan tidak ada layanan seperti yang disebutkan.

"Pak Eric diminta mengabaikan dan tidak menanggapi informasi dari penelepon misterius itu," terang Yusron.

Beberapa saat kemudian, kode aktivasi masuk ke pesan di ponsel Eric berkali-kali selama beberapa hari.

Padahal, dia tidak sedang melakukan transaksi atau aktivasi layanan apa pun.

Ponsel Eric terus berdering beberapa pekan setelahnya, bahkan berganti-ganti nomor.

Bahkan, pesan bernada ancaman juga diterimanya. Merasa tidak nyaman, Eric mendatangi pusat layanan Telkomsel di Jalan Kayoon, Surabaya, untuk menutup nomor ponselnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas