Akan Bertemu Saudara Kembar, Treni Berencana Tinggal Seminggu di Tasikmalaya, Ini Agenda Pentingnya
Treni masih tidak percaya saat menceritakan kisah mengharukan pertemuannya dengan saudara kembarnya, Trena,
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA -- Pertemuan dua saudara kembar, Trena dan Treni setelah 20 tahun berpisah kini tinggal menghitung jam, Treni dijadwalkan Kamis (22/10/2020) pagi sampai di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di Tasikmalaya, Treni dijadwalkan akan bertemu dengan Trena dan keluarga besar mereka.
"Rencananya Treni akan ada di Kota Tasikmalaya selama sekitar satu minggu," kata Trena, saat ditemui di rumahnya di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (21/10/2020).
Salah satu agenda penting Treni di kampung halamannya, lanjut Trena, yakni ziarah ke makam Enok Rohaenah, ibu kandung kembar Trena-Treni yang meninggal dunia dua tahun lalu.
Baca juga: Jelang Pertemuan Trena-Treni, Akan Banjir Air Mata, Hanya Bisa Ziarahi Makam Ibu Kandung
"Setelah tentu saja yang paling utama bertemu dengan saya dan keluarga, Treni juga akan ziarah ke makam ibu kami yang letaknya tak jauh dari rumah kami," ujar Trena.
Selain itu Treni pun akan berkunjung ke salah satu rumah kakak kandung mereka di Taraju yang beberapa hari lalu melahirkan.
"Karena baru melahirkan, kakak kami di Taraju tidak bisa datang. Makanya kami lah yang ke sana," kata Trena.
Selama di Taraju pun, mereka sekalian akan rekreasi, menikmati keindahan panorama perkebunan teh Taraju.
Baca juga: Menanti Bertemunya Trena dan Treni, Sang Ayah Menangis, Kembar Bertemu Setelah Ibu Telah Tiada
Mengenai kegiatan selanjutnya, kata Trena, mungkin kami akan lebih banyak bersama untuk melepas kerinduan, selama 20 tahun tidak pernah bertemu.
"Bahkan pertemuan besok itu pertemuan kali pertama, karena sewaktu dulu terpisahkan usia kami masih balita, belum mengerti apa yang terjadi saat itu," ujar Trena.
Sebelumnya diberitakan, Trena dan Treni terpisahkan sejak balita.
Keduanya lahir di Maluku karena orang tua mereka menjadi transmigran di sana.
Namun terjadi kerusuhan Maluku tahun 1999.
Trena dibawa kembali ke Tasikmalaya.
Baca juga: Saduara Kembar Terpisah 23 Tahun, Trena-Treni Ketemu karena TikTok: Mirip Cerita di Sinetron