Razia Perut Lapar di Bali Menarik Perhatian Warganet, Ternyata Begini Cerita Awal dan Kegiatannya
Kegiatan sosial bernama Razia Perut Lapar di Bali, menjadi pembicaraan di media sosial.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
“Kita dari LPM Kelurahan Legian lebih fokus memberikan edukasi, pembinaan, dan membuat orang tersenyum daripada depresi."
“Karena depresi akan membuat imun mereka turun, dan potensi kena Covid-19," imbuh Puspa Negara.
Kegiatan Razia Perut Lapar mempunyai sasaran kepada pemulung, tukang parkir, hingga pedagang kaki lima.
Mereka membagikan 150 nasi bungkus setiap harinya, dan 400 bungkus khusus untuk hari Jumat.
“Setiap hari kita edarkan nasi, minimal mereka terbebas dari rasa lapar," ungkapnya.
LPM Kelurahan Legian juga dibantu sejumlah pihak dalam menyelenggarakan Razia Perut Lapar.
“Ada enam stakeholder kita yang memberi bantuan dalam berbagai jenis, terutama untuk pangan," katanya.
“Setiap hari kita melakukan Razia Perut Lapar di titik-titik yang telah ditentukan."
“Kadang kita menyambangi juga tempat-tempat pemulung."
“Kalau rasa lapar hilang, tingkat kriminalitas juga tidak meningkat," papar Puspa.
Baca juga: Chatib Basri Ingatkan Dampak Pandemi ke Ekonomi Bisa Lebih Buruk Jika Ini Terjadi
Baca juga: Terima Wisatawan Asing, Thailand Resmi Buka Pariwisata Setelah 7 Bulan Terhenti Akibat Pandemi
Baca juga: Bertemu Perdana Menteri Jepang, Presiden Jokowi Sepakati Kerja Sama Pengelolaan Pandemi
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.