Gempa dan Turunkan Guguran Lava Makin Sering Terjadi Gunung Sinabung Kabupaten Karo
Beberapa waktu terakhir pihaknya mencatat setiap harinya ada saja gempa guguran dengan amplitudo yang berbeda
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Nasrul
TRIBUNNEWS.COM, KARO - Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo mengalami peningkatan.
Peristiwa gempa dan guguran yang tercatat semakin sering terjadi.
Informasi yang didapat, dalam kurun waktu sepekan terakhir aktivitas guguran juga tercatat semakin sering.
Petugas pengamat Gunung Sinabung mencatat gempa guguran yang terjadi membuat guguran lava terjauh dengan jarak 1500 meter.
Saat ditanya perihal kondisi ini, salah satu petugas pengamat Gunung Sinabung Armen Putra membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan, memang beberapa waktu terakhir pihaknya mencatat setiap harinya ada saja gempa guguran dengan amplitudo yang berbeda.
Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Mengalami Peningkatan Aktivitas, Terjadi Guguran Lava Sejauh 1.000 Meter
"Benar memang sekarang aktivitas Gunung Sinabung tercatat cukup sering terjadi gempa guguran, dan menyebabkan adanya guguran lava dari puncak gunung," ujar Armen, Jumat (23/10/2020).
Ketika ditanya perihal penyebab sering munculnya kegempaan dan guguran lava ini, Armen menjelaskan jika kubah lava yang ada di puncak gunung sudah cukup banyak.
Sehingga, setiap kali ada aktivitas magma di dalam gunung membuat pasokan lava di puncak gunung menjadi menumpuk.
Kondisi itu membuat lava yang ada di puncak meluber dan perlahan jatuh.
Baca juga: Ada Harimau Sumatera, Pendakian Gunung Sibayak di Kabupaten Karo Ditutup
Namun, Armen menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan seberapa besar volume kubah lava yang ada di puncak karena faktor alam.
"Jadi di puncak kubah lavanya sudah semakin banyak, ditambah pasokan dari dalam gunung membuat yang ada di atasnya itu perlahan jatuh. Itulah yang membuat gempa guguran semakin sering," ungkapnya.
Armen menjelaskan, jika nantinya pertumbuhan kubah lava semakin besar dan pasokan magma dari dalam gunung semakin banyak maka dapat berpotensi menyebabkan terjadinya guguran awan panas.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Gunung Sinabung.
"Ya kalau semakin banyak pasokannya dan di puncak sudah tidak bisa tertampung lagi, itu yang kita takutkan," katanya.
Lebih lanjut, Armen meminta kepada masyarakat agar tetap menjauhi zona merah yang telah ditentukan oleh otoritas terkait.
Terutama, di angka tiga kilometer dari puncak gunung masih berpotensi terpapar jika terjadinya guguran awan panas. (cr4/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Guguran Lava Gunung Sinabung Mulai Meningkat, Terbaru Luncuran Sejauh 1.500 Meter