Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Wanita Cantik Ditemukan Tewas di Kolam Buaya, Korban Dibunuh Selingkuhan

Pelaku diketahui berunisial RA (35) yang diamankan polisi di wilayah Kalimantan Tengah pada Minggu (25/10/2020)

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fakta Baru Wanita Cantik Ditemukan Tewas di Kolam Buaya, Korban Dibunuh Selingkuhan
Via Tribun Manado
Foto wanita cantik yang dibunuh selingkuhannya dan ditemukan di kolam buaya. (Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM, KALTENG - Kasus pembunuhan seorang wanita cantik yang ditemukan di kolam buaya.

Terkait hal tersebut kini mulai terungkap fakta-fakta baru.

Sebelumnya diketahui wanita tersebut dibunuh seorang pria yang adalah selingkuhan korban.

Kematian pelayan kafe yang ditemukan tewas di kandang buaya mulai terungkap.

Fakta baru kematian Fransiska alias FS, wanita berusia 25 tahun yang ditemukan di kandang buaya itu terkuak setelah pelaku berhasil ditangkap oleh polisi.

Pelaku diketahui berunisial RA (35) yang diamankan polisi di wilayah Kalimantan Tengah pada Minggu (25/10/2020)

"Iya pelaku sudah diamankan di Kalteng. Sekarang masih dalam perjalanan ke Berau, jadi kami masih tunggu,” ungkap Rido saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Penyebab Jasad Wanita Pegawai Kafe di Berau Tak Dimakan Buaya, Pelaku Takut Ucapan Korban

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya, RA ditangkap di kos-kosan milik kakaknya di Palangkaraya usai menghabisi nyawa FS di bekas kandang buaya, Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

"(Fransiska,red) pendatang dari Jawa yang kebetulan bekerja di Berau," ujar Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto

Atas perbuatannya, RA disangkakan Pasal 338 Juncto Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.

"Karena ini pembunuhan berencana," ungkap Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto.

Dari penangkapan RA, terungkap fakta bahwa korban sempat dua kali diajak berhubungan intim oleh pelaku.


Mulanya keduanya menggunakan mobil menuju lokasi di tepi kolam Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur.

“Dalam perjalanan menuju lokasi, pelaku singgah beli tali dan lakban niatnya untuk membunuh. Tapi korban ini enggak tahu,” tutur dia.

Setelah tiba, pelaku kembali melakukan hubungan badan bersama korban di dalam mobil.

Setelah hubungan badan kedua kali itu, baru pelaku membunuh korban dengan menjerat leher korban menggunakan tali, mengikat tangan korban, dan membekap mulut korban.

Korban kemudian dibuang ke tepi kolam Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, malam itu hingga esoknya, Rabu (21/10/2020) baru ditemukan warga setempat.

Usai membunuh, pelaku melarikan diri menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tangan dan Mulut di Lakban

Menurut polisi, korban berasal dari pulau jawa dan merantau untuk bekerja di Berau, Kalimantan Timur.

"(FS) pendatang dari Jawa yang kebetulan bekerja di Berau," ujar Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto saat diwawancarai Kompas TV, Sabtu (24/10/2020).

Menurutnya, FS merupakan pekerja harian lepas di salah satu cafe diwilayah Barau.

Saat in, jenazah FS sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Rivai Berau untuk diotopsi.

Mengutip Kompas.com, Jasad FS ditemukan di bekas kandang buaya, Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Jasad FS ditemukan dalam kondisi tangan dan mulut tertutup lakban.

"Yang bersangkutan ditemukan dengan keadaan tangan terikat lakban, mulut juga diikat lakban," kata Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto saat diwawancarai Kompas TV, Sabtu (24/10/2020).

Ia mengtakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban.

Diduga kuat, FS merupakan korban pembunuhan.

Tak hanya itu, polisi juga sudah memeriksa 10 saksi dalam dugaan pembunuhan ini.

Edy menyebut, saksi sejauh ini adalah keluarga korban, termasuk suami, dan teman korban.

Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rido Doly menerangkan mayat wanita ditemukan dalam posisi telungkup.

Tak hanya itu, mayat wanita itu juga ditemukan dengan kondisi tangan terikat.

Mulutnya juga dibekap pakai lakban dan kondisinya setengah tanpa pakaian.

"Dalam posisi telengkup saat ditemukan warga sekitar," kata AKP Rido Doly dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Saat ini pihak Kepolisian, kata AKP Rido Doly, masih menunggu hasil visum tim dokter forensik RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb.

"Kita tunggu saja hasilnya ya," kata AKP Rido Doly.

Pamit Kerja

Korban FS dikabarkan sempat berpamitan dengan suaminya sebelum pergi bekerja.

AKP Rido Doly mengatakan korban merupakan pekerja di sebuah cafe.

“Dia pekerja freelance di sebuah cafe. KTP-nya di Pulau Jawa,” terang AKP Rido Doly.

AKP Rido Doly mengatakan dari keteranngan suaminya, FS sempat pamit pergi bekerja.

FS pamit pergi bekerja ke suami sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (20/10/2020).

Sampai kemudian pukul 16.00 Wita, Rabu (21/10/2020) FS ditemukan tak bernyawa.

Suaminya sendiri, kata AKP Rido Doly, tak mengetahui lokasi tempat FS bekerja.

Sejak malam itu suaminya hilang kabar hingga keesokan harinya FS ditemukan tak bernyawa.

Saat ditemukan, AKP Rido Doly meyakini sebenarnya FS masih berpakaian lengkap.

"Dia ada pakaia, tapi mungkin saat dilempar rok lepas," kata AKP Rido Doly.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan CCTV mencari jejak korban mulai dari keluar rumah hingga ke cafe.

"Kita masih selidiki, otopsi sedang berjalan, nanti kita kabari lagi ya," kata AKP Rido Doly.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fakta Baru Pelayan Kafe Tewas di Kolam Buaya, Korban Dibunuh Setelah 2 Kali Berhubungan Intim

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas