Pemprov NTB Lintasi Pegunungan Sumbawa 7 Jam Jalan Kaki Lihat Kondisi Warga
dalam setiap kunjungan jika di daerah tersebut tak ada hotel maka semua menyatu tidur bersama di Masjid
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Dengan turun bersama, kami semua jadi kompak sebagai sebuah Tim. Tak ada kepura-puraan apalagi menjilat pada atasan untuk menjadi Yes Men. Dengan berjalan bersama, makan bersama, tidur bersama semua jadi kompak tanpa sekat sebagai saudara," katanya.
Bang Zul mengatakan, dalam setiap kunjungan jika di daerah tersebut tak ada hotel maka semua menyatu tidur bersama di Masjid.
"Kami memilih menginap di mesjid karena mesjid biasanya Toilet dan Kamar mandinya lebih banyak dibandingkan di rumah penduduk. Jadi kalau rombongannya banyak, tidur di masjid adalah pilihan paling istimewa dan mewah. Dan tidur bersama ini selalu penuh dengan cerita yang membuat kami tersipu bahkan tertawa terbahak-bahak," ujarnya.
Masyarakat di Dusun Matemega, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa menyambut rombongan Gubernur NTB dengan penuh suka cita.
Menurut mereka jarang-jarang ada pejabat meluangkan waktu untuk melihat kondisi mereka. Kawasan ini juga terletak di ketinggian sekitar 560 Mdpl, dan juga terkenal sebagai penghasil kopi. Madu hutan Sumbawa dari daerah ini juga sangat tersohor.
Beberapa produk Kopi Luwak Robusta dan Madu Hutan Sumbawa berlabel Matemega Sumbawa, bahkan sudah terkenal di lapak e-commerce seperti BukaLapak, Shopie dan Tokopedia.
Namun masyarakat di daerah potensial ini masih hidup bersahaja dengan segala keterbatasan infrastruktur. JIka malam tiba, Desa ini kurang bercahaya, listrik PLN belum menjangkaunya.
Kepala Desa Marente, Khairuddin menyambut baik kedatangan Gubernur bersama rombongan.
Kepada Bang Zul, ia pun menyampaikan seluruh aspirasi dari masyarakat setempat. Ada 18 permitaan dan aspirasi masyarakat di desa itu.
“Ada 18 usulan kepada pak Gubernur, salah satunya masalah listrik, yang sangat kita butuhkan,” katanya.
Hairudin menambahkan, masalah listrik ini menjadi sangat pokok, untuk itu ia meminta untuk secepatnya ditindaklanjuti.
“Mohom secepatnya di tindak lanjuti pak Gubernur,” ujar Khairuddin.
Bang Zul langsung merespons semua aspirasi tersebut. Ia mengatakan akan mendorong percepatan secara maksimal, listrik di Matemega dan sekitarnya akan menyala 24 jam pada tahun 2021.
“Insya Allah tahun 2021, listrik di Matemega dan sekitarnya akan menyala 24 jam, mohon doa bapak/ibu semua,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.