Fakta-Fakta Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibu Pakai Motor, Merasa Dizalimi Hingga Tanggapan Warga
Perasaan dizalimi itu membuat Sutejo akan memakamkan ibunya di pekarangan rumah sendiri.
Editor: Eko Sutriyanto
Bronjong adalah keranjang anyaman dari bambu yang biasa digunakan di sepeda atau motor untuk mengangkut atau membawa barang.
Dia menambahkan, di atas bronjong itu diberi papan sebagai alas.
Jenazah kemudian diangkut dari Dukuh Bantulan, Jembungan, ke Dukuh Selorejo, Kedunglengkong yang berjarak 3 kilometer.
"Langsung menuju ke makam Sucen Wetan, Kedunglengkong.
Kemudian oleh warga disarankan jenazah dibawa ke rumah duka terlebih dahulu untuk dimandikan," ungkapnya.
Sekira pukul 13.00 WIB, jenazah dimakamkan oleh warga di makam Randu Alas, Sucen Timur.
"Keterangan dari dua saksi yang memandikan jenazah, tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Ginem Suharti memang meninggal karena usia sudah sepuh," ungkapnya.
Di sisi lain, Sutejo yang mengangkut jenazah ibunya itu merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Dia pun tidak peduli sama sekali menjadi perhatian warga dan pengguna jalan lain. (kan)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibu Pakai Motor Merasa Dizalimi, Ini Klarifikasi Warga