Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Bocah yang Hilang Misterius Belum Ditemukan, Kapolsek Salapian Sampai Jatuh Sakit karena Kelelahan

Tiga bocah yang hilang misterius hingga kini belum ditemukan. Kapolsek Salapian sampai jatuh sakit karena diduga kelelahan.

Editor: Miftah
zoom-in 3 Bocah yang Hilang Misterius Belum Ditemukan, Kapolsek Salapian Sampai Jatuh Sakit karena Kelelahan
Youtube TvOne
Momen terakhir kalinya terekam kamera 3 bocah yang hilang di Langkat. 

TRIBUNNEWS.COM- Tiga bocah yang hilang misterius hingga kini belum ditemukan.

Kapolsek Salapian sampai jatuh sakit karena diduga kelelahan.

Upaya pencarian tiga bocah yang hilang misterius di Dusun Pulka, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, belum juga menemui titik terang.

Sudah setengah bulan lebih, tepatnya 18 hari, ketiga anak usia 7 tahun tersebut hilang secara misterius dan belum juga bisa kembali ke pihak keluarga, Rabu (4/11/2020).

Kendala utama pencarian adalah tidak ada jejak atau barang bukti yang tertinggal di tempat ketiga bocah terakhir kali bermain di area kebun sawit LNK.

Ratusan warga dan aparat TNI-Polri selama siang hingga malam terus melakukan pencarian menyisiri puluhan hektare lahan sawit.

Kabar terbaru, Kapolsek Salapian Iptu Sutrisno sampai jatuh sakit, diduga karena kelelahan kerja siang malam memimpin para personelnya melakukan upaya pencarian.

Berita Rekomendasi

Hal ini diakui Iptu Sutrisno ketika diwawancarai terkait perkembangan terbaru proses pencarian.

Baca juga: Penumpang Kapal Lihat Mayat Terapung di Lautan, Ternyata Itu Nelayan Aceh yang Dilaporkan Hilang

Baca juga: Deret Fakta Kasus Tewasnya Bu Guru Ngaji di Cibinong, Ditemukan Dalam Sumur hingga HP Hilang

Baca juga: 2 Anak Tidur Pulas Saat Bu Guru Ngaji Hilang, Tetangga Ungkap Kecurigaan : Bingung, Dibius atau Apa

Momen terakhir kalinya terekam kamera 3 bocah yang hilang di Langkat.
Momen terakhir kalinya terekam kamera 3 bocah yang hilang di Langkat. (Youtube TvOne)

"Pencarian masih berjalan terus. Saya lagi drop ini, saya demam sekarang ini. Saya di TKP terus, izin saya lagi berobat dulu ini, doakan ya saya bisa lekas sembuh," ucapnya.

Pihak personel Polsek Salapian dan Polres Langkat sejak kejadian Minggu (18/10/2020) terus disebar di sejumlah titik area kebun sawit LNK.

Sejak pagi hingga menjelang malam petugas berkeliling bersama warga memanggil-manggil nama para korban yang hilang.

Ketiga bocah yang hilang masing-masing, Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) yang masih duduk di kelas dua SD No 057187 Pulka.


Mereka putra-putri dari pasangan suami istri, Sarkim-Darni, Alamsyah-Masdiani dan Hartoyo-Susi yang sudah hilang tanpa jejak.

Selain menyisir area kebun sawit, pihak kepolisian sudah mengerahkan ekskavator untuk mengeruk bekas tanah timbun dan galian parit irigasi kebun.

Namun, usaha ini juga belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Amatan Tribunmedan.com, ekskavator yang disiapkan untuk melakukan penggalian tanah sempat rusak selama satu harian.

Alhasil upaya pengerukan tertunda satu hari dari waktu yang sudah dijadwalkan.

Kasat Reskrim Langkat, Iptu Said Husein mengatakan pihaknya juga melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana atas hilangnya ketiga bocah itu.

Kepolisian sudah meminta keterangan sejumlah warga terkait dugaan kedatangan orang asing ke Dusun Pulka sejak para korban hilang.

Orang tua korban, Masdiani hingga kini hanya bisa berdoa kepada Sang Pencipta sembari berharap adanya bantuan dari pemerintah pusat.

Dia juga berkeyakinan bahwa anaknya Alfisah Zahra masih hidup dan akan kembali ke pelukannya.

"Saya hanya bisa berdoa kepada Allah, dan berharap pihak pemerintah pusat memberi bantuan untuk menemukan anak saya dan yang lainnya. Semoga anak saya bisa segera pulang lagi kayak biasanya," pungkasnya.

Diketahui warga juga telah membatasi akses masuk ke Dusun Pulka, dengan menutup portal besi di pintu masuk.

Warga menjadi lebih awas terhadap pengunjung yang bukan warga setempat.

Lokasi tempat para korban hilang saat bermain juga sudah dipasang garis police line dan dijaga sejumlah personel polisi.

Di mana lokasi yang ditutup dengan police line antara lain di lokasi eskavator bekerja, di jembatan kembar di dalam kawasan PT LNK.

Bentuk Tim Khusus

Untuk dugaan penculikan, saat ini pihak Polres Langkat sudah membentuk tim khusus gabungan personel Polsek dan Polres Langkat.

Kepolisian sudah melakukan panggilan terhadap sejumlah saksi-saksi yang terakhir kali melihat ketiga korban di area kebun sawit.

"Kami sudah cek TKP, dan memeriksa saksi saksi di TKP. Kami bekerja sama dengan TNI-Polri, dan Basarnas. Juga sudah menurunkan ekskavator dan anjing pelacak K9. Kami belum bisa simpulkan hilangnya dan apakah ada tindak pidana. Untuk dugaan pidana kami sudah melakukan penyelidikan dengan membentuk tim khusus gabungan Polsek dan Polres," kata Kasat Reskrim Langkat, Iptu Muhammad Said Husein.

Selain upaya pencarian dengan cara rasional, sejumlah warga meyakini ketiga anak yang hilang karena berada di alam dimensi lain.

Beberapa tetua, paranormal dan ustaz diminta pertolongan untuk ikut melakukan pencarian.

Orang tua korban, Alamsyah sudah berupaya berbagai cara, termasuk melepaskan ikan mas dan berdoa di tepi telaga yang berada di dekat lokasi pemukiman warga.

Dia hanya berharap anaknya bisa kembali pulang dengan keadaan sehat.

Kepala Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Masdi memiliki firasat bahwa ketiga korban yang hilang masih hidup dan berharap akan kembali dalam keadaan sehat.

Selama ini mereka telah melakukan berbagai cara demi menemukan ketiga korban.

"Saya pribadi percaya ketiga masih hidup. Semoga demi izin Allah ketiga bisa kembali lagi dalam keadaan sehat ke keluarganya," katanya.

(Dyk/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sudah 2 Minggu Lebih Pencarian 3 Bocah yang Hilang Misterius, Hingga Kapolsek Jatuh Sakit

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas