Pembunuhan Janda Dua Anak di Palembang Dipicu Pelaku Sakit Hati Gegara Dihujat Kasar oleh Korban
Korban janda dua anak ditusuk sedang tidur, dan usai melakukan aksinya lari dengan melompat ke bawah hingga kakinya patah
Editor: Eko Sutriyanto
3. Pelaku Ditelepon Istrinya
Terpisah, tersangka Yanto mengakui perbuatannya.
Awalnya saat tersangka kerja setengah hari mendapat telepon istrinya sedang ribut dengan korban, lalu tersangka pulang ke rumah.
"Benar, saat itu sedang cekcok mulut dengan korban.
Lalu saya tidak mau perpanjang masalah, dan menyuruh istri masuk ke dalam rumah," kata tersangka mengawali ceritanya.
Lalu, saya habis magrib hendak ke rumah ponakan mengantar buku tugas di Kawasan Tanjung Barangan.
Saat itu kata pelaku, dirinya bertemu korban di depan rumah.
Baca juga: Pengacara Sebut Nita Thalia Masih Ingin Bercerai, Awal Menikah Sering Cekcok dengan Nurdin Rudythia
Saat itu tersangka mengajak korban ngomong untuk meminta maaf atas keributan korban dan istrinya.
"Saat meminta maaf itulah, korban tidak terima lalu mengatakan saya kata - kata, anjing, setan, lalu saya langsung masuk lagi ke dalam rumah," terang tersangka.
Setelah itu tak lama keluar lagi ke Tanjung Barangan sebentar mengantar buku, setelah itu pulang ke rumah sekira jam 21.00.
"Istri disuruh tidur duluan, lalu sempat makan dulu pukul 23.00 dan sampai pukul 24.00, main handphone.
Keluar sebentar menghisap rokok, saat hendak masuk masih terngiang di telinga ucapakan kata kasar korban," katanya.
Seperti kerasukan setan, tersangka langsung mengunci pintu rumah dengan gembok dari luar.
Baca juga: Fakta Pembunuhan di Rusunawa Palembang, Pembunuh dan Korban Emak-emak Disebut Berhubungan Baik
Lalu lari sambil tidak mengenakan alas kaki ke arah pipa bagian ujung bangunan.