Seorang Pemulung di Surabaya Remas Bokong dan Payudara Siswi SD, Polisi Bakal Cek Kejiwaannya
Terungkapnya aksi cabul Samsudin, setelah seorang korban terakhir, SPW berteriak usai payudaranya diremas olehnya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemulung di Surabaya melakukan tindakan pencabulan. Ia remas bokong dan payudara siswi sekolah dasar.
Nama pemulung itu Samsudin (63). Ia diketahui sebagai warga Surabaya.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes terus mendalami kasus pencabulan kepada empat siswi SD (sekolah dasar) tersebut.
Mereka masing-masing adalah DA pelajar berusia 10 tahun, EA pelajar berusia 9 tahun, APW pelajar berusia 9 tahun dan SPW pelajar berusia 8 tahun.
Terungkapnya aksi cabul Samsudin, setelah seorang korban terakhir, SPW berteriak usai payudaranya diremas olehnya.
Baca juga: Bocah Perempuan Berusia 11 Tahun Jadi Korban Pencabulan Pemilik Sekolah
Baca juga: Tim Gabungan Kejagung Tangkap 2 Buronan Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur
Baca juga: Gadis Berusia 12 Tahun di Samarinda Jadi Korban Pencabulan Ayah Tiri
Ironinya, aksi itu diketahui langsung oleh ibu korban, hingga membuat amarahnya menggebu.
Hasilnya, ibu korban melaporkan ke pihak kepolisian berikut para korban lainnya yang berani mengungkap kelakuan Samsudin.
"Jadi tersangka ini memang sehari-hari keliling dari kampung ke kampung menggunakan sepeda angin. Beberapa hari terakhir, melihat anak-anak yang ada di depan gang, tersangka ini mulai melakukan aksinya secara bergantian dan berlainan hari," kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy Pratama, Jumat (13/11/2020).
Melihat gegalat tak biasa Samsudin, polisi berencana memeriksakan kondisi kejiwaannya ke psikiater.
Baca juga: Bocah Berusia 7 Tahun di Mamuju Jadi Korban Pencabulan Nelayan, Korban Diberi Uang Rp 2.000
Hal itu dilakukan, karena tersangka masih berkilah dengan alasan hanya bercanda ketika meremas payudara dan pantat para korbannya.
"Ketika kami interogasi seolah-olah tidak mengerti letak salahnya. Dianggap hal itu lumrah karena hanya bercanda," lanjutnya.
Fauzy juga berencana melakukan pemeriksaan kepada lingkaran terdekat tersangka.
Hal itu penting untuk dapat menyimpulkan faktor apa yang menjadi penyebab tersangka tega memperlakukan para bocah tersebut secara tak senonoh.
Baca juga: Fakta Ibu Muda Jadi Korban Pemerkosaan hingga Anak Dibunuh: sedang Hamil, Suami Ungkap Kondisinya
"Nanti di lingkungan seperti apa akan kami mintai keterangan. Termasuk orang terdekat tersangka," terangnya.
Fauzy mengimbau kepada para orang tua agar tetap melakukan pengawasan terhadap buah hatinya.
Lebih-lebih saat bermain di luar rumah, lantaran kejadian tindak kriminalitas bisa saja terjadi di luar kendali orang-orang dewasa.
"Tentu kami prihatin dengan kejadian semacam ini. Pengawasan orang tua menjadi sangat krusial dalam tumbuh kembang anak-anak. Jangan sampai anak-anak menjadi objek bahkan subjek kejahatan, karena dapat menyimpan trauma di masa mendatang. Jadi orang tua wajib mengawasi kegiatan anak-anaknya apalagi di luar rumah," imbau Fauzy.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polisi Akan Periksa Kejiwaan Pemulung yang Remas Pantat dan Payudara Empat Siswi SD di Surabaya