Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi

Warga Dusun Gowok Sabrang tetap beraktivitas normal meski seringkali mendengar suara gemuruh yang berasal dari puncak Gunung Merapi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. 

"Tapi ini tidak mutlak. Karena dulu erupsi 2006 arah kubah lava ke sana, tetapi beloknya runtuhan piroklastik ke selatan," tutur Hanik.

Hanik menjelaskan dinding kawah yang beberapa hari terakhir mengalami guguran merupakan material lama sisa-sisa kubah lava yang terbentuk dari erupsi tahun 1888, 1954, dan 1948.

Lava Pijar Gunung Merapi
Lava pijar meluncur dari kubah lava baru di puncak Gunung Merapi, merayapi dinding kubah ke arah hulu Kali Gendol di sisi tenggara puncak gunung, terpantau dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten, Minggu (13/1/2019) malam. Rangkaian luncuran berlangsung hingga Senin (14/1/2019) pagi. Jarak luncuran tergolong pendek dan tidak membahayakan warga di sisi elatan dan tenggara.

Ditanya tentang penyebab terjadinya guguran itu, Hanik menjelaskan ada dua faktor.

Yakni faktor internal dan eksternal.

Terlebih, lava 48 (kubah lava sisa erupsi 1948) semisal sudah mengalami atrasi atau lapuk.

"Runtuhnya dinding kawah itu ada faktor internal dan eksternal."

"Lava 48 sudah teratrasi atau lapuk sehingga mudah mengalami perubahan morfologi itu tadi," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Magma Merapi

Terkait posisi magma saat ini, Hanik menambahkan, posisi magma dapat dilihat dari hiposenter atau pusat terjadinya kegempaan Gunung Merapi.

Baca juga: Pantau Lokasi Rawan Bencana Gunung Merapi Secara Real Time dengan Cara Ini

"Posisi magma saat ini kalau dilihat dari hiposenternya sudah sangat di permukaan."

"Dilihat dari pusat terjadinya kegempaan atau hiposenter."

"Namun sampai saat ini kubah lava belum sampai di permukaan," ucapnya.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso mengungkapkan posisi tekanan magma saat ini terpusat di atas 1,5 km dari puncak Gunung Merapi.

Hal itu teramati dari gempa vulkanik dangkal Gunung Merapi yang terjadi pada Rabu (11/11/2020).

"Tekanannya sekarang terpusat di atas 1,5 km dari puncak. Ini dari gempa vulkanik dangkal yang terjadi barusan," tuturnya.  (Tribunjogja.com/Uti/Rfk)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Posisi Tekanan Magma Terpusat 1,5 Km dari Puncak Gunung Merapi

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas