KRONOLOGI Ayah Bakar Anaknya yang Tunawicara, Beralasan Ingin Usir Nyamuk
Seorang anak berusia 4 tahun dengan kondisi tunawicara, dibakar ayahnya sendiri menggunakan bara api dari daun kelapa kering.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - A, bocah malang berusia empat tahun yang juga tunawicara, dibakar oleh ayahnya sendiri, R (48).
Insiden mengenaskan ini terjadi di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Dikutip Tribunnews dari Serambi Indonesia, pelaku membakar anaknya menggunakan bara api sisa dari daun kelapa kering yang terbakar pada 16 November 2020 lalu .
Daun kelapa kering itu diambil dari dapur rumahnya.
Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi, menjelaskan daun kelapa kering itu ada di rumah mereka karena ibu korban sering memasak menggunakan kayu bakar.
Baca juga: Kakak Beradik Tewas Tertimbun Longsor Dimakamkan Satu Liang Lahat, Ibu Tewas dan Ayah Hilang
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Tiri saat Istri Tidur, Terbongkar karena Perut Korban Membesar, Hamil 6 Bulan
Lebih lanjut, AKP Rustam mengungkapkan korban berteriak kesakitan.
Tak hanya dibakar, pelaku sebelumnya juga telah menyundut korban menggunakan rokok.
Hal ini diketahui dari hasil visum.
“Bukan itu saja, hasil visum mengungkapkan korban juga sebelumnya disundut rokok oleh ayahnya," terang Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Aceh Utara, Bripka Ariandi, Selasa (17/11/2020), dilansir Kompas.com.
Pelaku selama ini memang dikenal sebagai sosok pemarah.
Namun, ia belum pernah melakukan kekerasan fisik.
“Baru dua kali itu dia memukul, sekali dengan cara dibakar."
"Sekali lagi itu dengan disundut dengan api rokok,” jelas Bripka Ariandi, dikutip dari Kompas.com.
Meski terjadi pada 16 September, kasus ini baru dilaporkan pada 20 September 2020 oleh ibu dan nenek korban ke Mapolsek Langkahan.
Baru setelahnya tim Polsek melapor ke Polres untuk dilakukan penangkapan terhadap pelaku.
Baca juga: Modal Ancaman Wajah Seram dan Mata Melotot, Ayah Rudapaksa Anak Tiri Selama 11 Tahun sejak Masih TK
Baca juga: Fakta Ibu Gantung Diri dan Bunuh 2 Anak, Tinggalkan Surat hingga Ayah Berhasil Selamatkan 1 Anak
Pelaku sendiri ditangkap pada 5 November 2020.
Saat ini pelaku telah ditangkap dan ditahan di Mapolres Aceh Utara.
Walau begitu, pelaku tidak mengakui perbuatan kejinya terhadap korban.
Ia beralasan ingin mengusir nyamuk menggunakan daun kelapa kering.
Tapi, ketika itu bara api mengenai anaknya.
"Dibakar pakai bara api dari daun kelapa kering."
"Ini yang pelaku sebut sebagai tidak sengaja."
"Dia mengaku buat mengusir nyamuk,” beber Bripka Ariandi.
Berdasarkan hasil visum yang dilakukan petugas medis, korban mengalami luka bakar di bagian wajah, leher, dan badan.
Baca juga: Curiga Ayah Mertua Seharian Tak Pulang, Menantu Kaget Temukan Mertuanya Tewas Tergantung
Baca juga: Ibu Meninggal 1 Jam seusai Melahirkan, Bayi Korban Kebakaran Diasuh Ayah & Bibi di Tenda Pengungsian
Kondisi Korban saat Ini
Karena korban merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK), kepolisian meminta bantuan pada ahli bahasa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Aneuk Nanggroe, Aceh Utara,
Hal itu dilakukan agar polisi bisa memahami apa yang dikatakan korban.
“Ibu dan anaknya tunawicara."
"Jadi kami meminta guru penerjemah agar bisa paham apa yang disampaikan korban dan ibunya,” ujar Bripka Ariandi.
Tak hanya itu, polisi juga meminta bantuan dari pekerja sosial, Kementerian Sosial RI untuk memulihkan trauma korban.
“Biasanya pendampingannya itu psikologi hingga dia pulih,” terangnya.
Saat ini, jelas Bripka Ariandi, penyidik terus menyiapkan berkas untuk segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Aceh Utara.
“Kami usahakan secepatnya berkas rampung dan segera kita limpahkan,” pungkas dia.
Akibat perbutannya, pelaku dijerat Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Serambi Indonesia, Kompas.com/Masriadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.