Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Momen Libur Panjang Dinilai Jadi Satu Faktor Ledakan Kasus Covid-19 di Solo

Salah satu penyebab terjadinya ledakan pertambahan kasus Covid-19 di Kota Solo dinilai karena momen libur panjang akhir Oktober hingga awal November.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Momen Libur Panjang Dinilai Jadi Satu Faktor Ledakan Kasus Covid-19 di Solo
Freepik
Ilustrasi - Momen libur panjang akhir Oktober hingga awal November 2020 lalu dinilai sebagai satu faktor penyebab terjadinya ledakan tambahan kasus Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah. 

Perempuan yang menjabat Kepala Dinkes Solo sejak 2007 tersebut mengungkapkan pada empat bulan pertama kasus Covid-19 di Solo, kasus positif sangat rendah.

"Dari pertama kali ada kasus pada 12 Maret 2020 sampai 13 Juli 2020, kasus di Solo masih 45."

"Sekarang 1.736 dalam kurang dari lima bulan," ujarnya.

Baca juga: Cerita Jokowi Dilarang Gibran ke Solo Selama Masa Pilkada

Baca juga: Dinkes: 90% Lebih Kasus Covid-19 di Solo tanpa Gejala, Klaster Keluarga Mendominasi

Didominasi Kasus Tanpa Gejala

Lebih lanjut, Ningsih menyebut mayoritas kasus Covid-19 di Kota Bengawan didominasi kasus asimtomatik atau tanpa gejala.

"Kasus di Solo akhir-akhir ini 90 persen lebih asimtomatik, tidak bergejala dan dia (yang terpapar) tidak sadar," ungkapnya.

"Orang pikirannya sehat, terus nggak pakai masker, nggak jaga jarak, padahal ada kemungkinan dia positif," imbuhnya.

Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 Membaik, Pemerintah Tekankan Pentingnya Jaga Imunitas Tubuh

Berita Rekomendasi

Selain itu Ningsih juga mengungkapkan kasus Covid-19 di Solo didominasi oleh klaster keluarga.

"Kasus di Kota Solo sebagian besar kasus keluarga," ungkapnya.

"Ada satu kasus tanpa gejala, kemudian di-screening menghasilkan tambahan 13 orang, dan semuanya tanpa gejala," ungkap dia.

Pengembangan kasus juga dijumpai dari warga yang melakukan swab mandiri.

"Tidak bergejala kemudian di-screening ada delapan (positif)," ujarnya.

Baca juga: Mamah Dedeh Positif Covid-19, Ketua RW Ungkap Kondisinya Saat Ini

Ningsih menilai terjadinya klaster Covid-19 di keluarga dinilai karena longgarnya protokol kesehatan.

"Merasa di rumah, masker dilepas, tidak jaga jarak, tidak cuci tangan," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas