Banten Jadi Model Program Transformasi Keinsinyuran sesuai Amanat UU Keinsinyuran
Program kerja yang sudah dicanangkan oleh FIM PII Pusat, yaitu dapat menjadi jembatan dalam memberikan sertifikasi keinsinyuran kepada para insinyur
Editor: Eko Sutriyanto
Bahkan ITI dapat dijadikan pusat matrikulasi sarjana terapan D4, sarjana sains dan pendidikan teknik yang bergelut didunia keinsinyuran hingga dapat gelar Insinyur.
Kita bawa IPM Banten ke tingkat ASEAN melalui ACPE. Lebih jauh, PII siap bekerjasama dengan Pemda dan industri di Banten untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Banten.
Pemerintah Provinsi Banten berharap FIM PII Banten dapat menjadikan semakin banyak jumlah Insinyur Muda dan yang lebih utama peningkatan jumlah Insinyur Profesional Madya (IPM) di wilayah Banten.
Wakil Gubernur Provinsi Banten H. Andika Hazrumy, S.SOS., M.A.P. yang diwakilkan oleh Asisten Daerah 1 Pemprov Banten, Septo berharap FIM PII Banten dapat menjadikan keinsinyuran Indonesia Berjaya, mandiri, berdaya saing global, dan khusus insinyur di Banten dapat menjadi former dalam membangun daerah dengan kompetensi handal memegang prinsip think locally act globally serta tetap mengusung prinsip kearifan lokal.
"Sinergitas FIM PII Banten dengan pemerintah daerah, pelaku industri, akademisi, dan Asosiasi di luar PII perlu terus ditingkatkan dalam rangka membangun program-program kerja keinsinyuran yang dibutuhkan masyarakat Provinsi Banten.
Pemerintah Provinsi Banten senantiasa mendukung program-program PII dalam program pengembangan keprofesian, sertifikasi insinyur, serta pemanfaatan hasil kerja keinsinyuran bagi masyarakat," katanya.
Ketua PII Banten, Eden Gunawan mengatakan, sudah melantik 8 cabang kabupaten dan kota se-Banten, yang terakhir adalah di Kabupaten Lebak di bulan september.
Baca juga: Komisi V DPR Apresiasi Pembangunan Rusunawa Institut Ilmu Alquran di Banten
Ketua PII Banten mengamati bahwa pergerakan FIM PII yang sekarang sangat progressive dan berpikir bukan lagi one step ahead tetapi sudah beyong that all dan Pak Eden mengapresiasi kemajuan FIM PII Pusat dibawah pimpinan Haudhi dan Didit.
Rektor Institut Teknologi Indonesia Marzan Aziz Iskandar menyatakan, Indonesia baru saja beranjak dari lower middle income country naik kelas menjadi higher middle income country (4000-12.000 USD).
Indonesia saat ini pendapatannya disekitar 4000 USD, sehingga untuk meningkatkan pendapatan Negara harus mengubah dari Sistem Efisiensi Driven Economy menjadi Inovasi Driven Economy.
"Jadi pembangunan bukan lagi didasarkan pada kekayaan sumber daya alam melainkan didasarkan aktor intellectual kemampuan mengembangkan produk baru dan disinilah peran insinyur dalam membangun negara," katanya.