Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obat Tertukar, Pasien Diduga Covid-19 Batuk-batuk dan Keluarkan Darah, Ini Klarifikasi RSUD Pasirian

Seorang warga Jugosari, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur diduga salah diberi obat saat dirawat oleh RSUD Pasirian.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Obat Tertukar, Pasien Diduga Covid-19 Batuk-batuk dan Keluarkan Darah, Ini Klarifikasi RSUD Pasirian
pixabay.com
ILUSTRASI obat. 

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG -- Seorang warga Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diduga salah diberi obat saat dirawat oleh RSUD Pasirian.

Pria tersebut diduga terpapar covid-19 dan diberi obat oleh pihak rumah sakit.

Lailatul Saidah yang adalah putri dari pasien tersebut mengungkapkan, usai minum obat, ayahnya malah batuk-natu berdahak dan mnegeluarkan darah.

Kesalahan itu pertama kali diketahui oleh ibunya, keluarga yang ditugaskan pihak RS untuk mendampangi ayahnya menjalani isolasi di RS.

"Jadi bapak hari Jumat (20/11) kan sakit dibawa ke klinik terus dirujuk ke RS. Kami tak tahu ibu juga disuruh ikut isolasi. Nah tadi pagi (24/11) saya dapat kabar WA dari ibu kalau bapak salah obat," ujar Lailatul, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Satgas Covid-19 Terus Pantau Penyelenggaraan Pilkada 2020 Guna Cegah Penularan

Ayah Lailatul diduga sudah mengonsumsi obat tersebut sebanyak dua kali.

Tiap kali seusai minum obat, kondisi ayahnya semakin lemas.

BERITA REKOMENDASI

"Satu kali diminumkan ayah makin sesak. Kedua diminumkan badannya lemas. Ketiga waktu ibu mau buka klip obat bukan atas nama ayah saya. Lah itu ibu sadar kalau salah obat," ungkapnya.

Atas kekeliruan ini Lailatul mengaku tengah khawatir dengan kondisi ayahnya.

Apalagi, ia juga baru saja mendapat kabar kalau ayahnya saat ini mengalami batuk berdahak dan mengeluarkan darah.

Sementara, kata Lailatul, saat dirinya mengadukan kesalahan itu ke RS.

Pihak manajemen memberikan klarifikasi bahwa obat tersebut hampir sama dengan pasien yang tertukar.

Baca juga: Petugas Makam Kabur, Kapolsek Tamako Turun Langsung Makamkan Jenazah Korban Covid-19

"Tapi iya kalau vitaminnya sama kan ada beberapa obat yang beda. Apalagi tadi saya telfon ibu bapak ada batuk dahak dan darah," katanya.

Selain itu, Lailatul juga merasa keberatan atas dugaan RS yang menyebut ayahnya terinfeksi Covid-19.

Sebab ayahnya sudah menjalani rapid tes dengan hasil non-reaktif saat menjalani perawatan di klinik wilayah Candipuro.

"Sebelumnya ayah kan di klinik, karena alatnya terbatas dirujuk ke RS. Lalu ayah disuruh swab, yang hasilnya belum keluar tiba-tiba ibu disuruh ikut isolasi mendampingi ayah di RS. Jadi buat apa disuruh rapid kalau keabsahannya diragukan," pungkasnya.

Baca juga: Satgas Covid-19: Selama Belum Ada Vaksin, Protokol Kesehatan Obat Terampuh

Pernyataan Rumah Sakit

Pihak RSUD Pasirian Lumajang memberikan klarifikasi atas dugaan kesalahan pemberian obat terhadap pasien yang diduga terpapar Covid-19.

Direktur RSUD Pasirian, dr Wawan Arwijanto, membenarkan pihaknya melakukan kesalahan tersebut.

"Iya benar ada perawat yang salah beri obat untuk pasien," ujar dr Wawan, Selasa (24/11/2020).

Kendati demikian, dr Wawan menyebut jenis obat yang diberikan serupa dengan pasien yang tertukar.

Direktur RSUD Pasirian Lumajang, dr Wawan, saat ditemui, S
Direktur RSUD Pasirian Lumajang, dr Wawan, saat ditemui, Selasa (24/11/2020).

"Sebenarnya obatnya sama cuma tertukar nama identitasnya. Jadi tidak menimbulkan efek yang gawat untuk pasiennya," jelasnya.

Sementara itu, saat disinggung mengenai keluhan pasien yang mengalami sesak nafas seusai meminum obat, dr Wawan menjelaskan bahwa hal itu adalah gejala Covid-19.

Kata dr Wawan, terkini kondisi pasien berangsur membaik.

Jika sebelumnya pasien tersebut membutuhkan oksigen 15 liter per menit, sekarang butuh 10 liter per menit.

"Ya mudah-mudahan segera membaik," ungkapnya.

Kendati demikian, dr Wawan memastikan atas kesalahan ini pihak manajemen telah memberikan punishment terhadap perawat yang melakukan kesalahan pemberian obat.

Ini dimaksudkan agar ke depan tim medis tidak lagi melakukan kesalahan.

"Sudah kami panggil dan diberi surat peringatan yang bersangkutan tidak boleh menangani pasien sementara selama 1 bulan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Lailatul Saidah warga Jugosari, Kecamatan Candipuro mengeluhkan RSUD Pasirian salah memberi obat terhadap ayahnya yang sedang dirawat karena diduga terpapar Covid-19.

Kesalahan itu akhirnya diketahui oleh ibu Lailatul, saat akan membantu ayahnya meminumkan obat ketiga kalinya. (Tony Hermawan)

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Keluarga Pasien Diduga Terpapar Covid-19 Mengeluh Diberi Salah Obat, Ini Klarifikasi RSUD Pasirian

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas