Suara Gemuruh Berulangkali Terdengar dari Gunung Merapi
Untuk deformasi gunung, Hanik mengungkapkan adanya penurunan yang awalnya 12 sentimeter per hari menjadi 11 sentimeter perhari
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNEWS.COM, YOGYAKARTA - Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Magelang, Jawa Tengah, dalam waktu 24 jam pada Selasa (24/11/2020) terdengar 10 kali suara gemuruh dari arah puncak gurung Merapi.
Selain suara gemuruh, terpantau pula asap putih di kawah Gunung Merapi.
“Benar ada suara guguran yang terdengar dari Pos Babadan sepanjang hari kemarin, selain itu juga terpantau asap putih ketinggian 50 meter,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida saat dihubungi, Rabu (25/11/2020).
Selain itu BPPTKG mencatat adanya aktivitas vulkanik lainnya yaitu berupa 45 guguran terjadi dalam kurun waktu satu hari.
Lalu tercatat pula 47 gempa vulkanik dangkal, satu gempa tektonik, serta 45 embusan.
Baca juga: BPPTKG Catat Gempa Guguran Gunung Merapi Sebanyak 33 Kali
Sedangkan untuk deformasi gunung, Hanik mengungkapkan adanya penurunan yang awalnya 12 sentimeter per hari menjadi 11 sentimeter perhari.
Pengukuran ini tercatat di PGM Babadan.
"Untuk radius bahaya tetap 5 kilometer dari puncak.
Warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tersebut.
Guna mengantisipasi bahaya yang datang sewaktu-waktu," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Suara gemuruh lebih sering didengar warga di sekitar lereng Gunung Merapi setelah kenaikan status waspada menjadi siaga.
Menurut Hanik Humaida, suara gemuruh itu berasal dari tekanan magma ke permukaan.
"Penjelasan ilmiahnya terkait dengan terdengarnya suara gemuruh adalah, pada saat ada tekanan magma ke permukaan maka ada guguran-guguran terjadi," kata Hanik saat dihubungi, Senin (16/11/2020). (Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam 24 Jam, Terdengar 10 Kali Suara Gemuruh dari Gunung Merapi"