Fakta-fakta Teror di Sigi: Satu Keluarga Dibunuh, 7 Rumah Dibakar hingga Warga Sekitar Mengungsi
Fakta-fakta aksi teror di Sigi; satu keluarga dibunuh, 7 rumah dibakar, hingga warga sekitar mengungsi ketakutan
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
![Fakta-fakta Teror di Sigi: Satu Keluarga Dibunuh, 7 Rumah Dibakar hingga Warga Sekitar Mengungsi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-pembunuhan-korban.jpg)
Untuk itu, atas nama Muhammadiyah, ia mendesak aparat mencari faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa itu terjadi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyampaikan turut berduka cita dan menyesalkan terjadinya pembunuhan di Sigi.
Azis meminta polisi segera menangkap kelompok yang mengatasnamakan MIT itu untuk mengungkap motif mereka.
Selain itu, dengan ditangkapnya pelaku, masyarakat tidak akan ketakutan untuk keluar rumah, melakukan ibadah maupun aktifitas keseharian.
"Jangan sampai peristiwa ini membuat masyarakat takut untuk keluar untuk melakukan ibadah maupun aktivitas keseharian," ungkapnya.
Baca juga: Viral Video Pemakaman Satu Keluarga yang Jadi Korban Pembantaian di Sigi, Pelayat Nangis Histeris
Baca juga: Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Diduga Polisi Jadi Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi
5. Klarifikasi Berita Hoaks di Facebook
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menegaskan tidak ada gereja yang dibakar dalam peristiwa itu, seperti informasi yang beredar di media sosial.
"Iya, benar ada laporan kejadian beredar di Facebook. Cuma perlu diluruskan bahwa di antara yang dibakar tidak ada gereja," kata Irjen Rakhman Baso, Sabtu (28/1).
Menurut Rakman Baso, yang menjadi objek pembakaran oleh sekelompok orang tak dikenal hanyalah rumah yang biasa dijadikan tempat pelayanan umat.
Dia kembali menegaskan, yang dibakar bukan bangunan gereja.
"Informasi ini harus diluruskan, sebab sudah beredar di medsos FB (Facebook). Jangan sampai meluas hingga terjadi konflik isu SARA," ujar Rakhman Baso pada Tribunnews.com.
Kabid Humas Polda Sulteng, Komisaris Besar Didik Suparnoto menambahkan, aksi pembunuhan dan pembakaran yang dilakukan kelompok Ali Kalora itu bertujuan untuk menyebarkan teror di masyarakat.
"Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak. Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat," kata Didik saat dikonfirmasi, Sabtu (28/11).
6. Trending di Twitter
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.