Ganjar Pranowo Beri Penjelasan soal Penambahan Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Tertinggi
Ganjar Pranowo angkat suara terkait Jawa Tengah menjadi wilayah dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi dan beri penjelasan penyebabnya.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan penjelasan terkait Jawa Tengah menjadi wilayah dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi.
Dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Senin (30/11/2020), Ganjar membeberkan penyebab kasus Covid-19 Jawa Tengah bisa tertinggi.
"Yang pertama, bisa jadi memang ada peningkatan kasus."
"Kedua, kami punya data di website kami corona.jatengprov.go.id dan ternyata angka (kasus covid-19) pusat dengan kami berbeda," ucapnya.
Baca juga: Banyu Biru Bagikan Foto-foto Ijab Kabul, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Jadi Saksi Nikah
Baca juga: Ganjar Setuju Kepala Daerah Dicopot jika Langgar Instruksi Penegakan Prokes Covid-19: Biar Serius
"Setelah kami telusuri beberapa minggu lalu, sebenarnya sudah beberapa kali kami menyampaikan agar ada koordinasi, tapi kalau tidak nanti ceritanya ramai," lanjutnya.
Ganjar menjelaskan nantinya akan potensi penambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah.
"Meskipun potensi penambahan itu ada, kurang lebih ada 3.000-an kasus."
"Dan baru sekitar 1.500-an yang sudah diverifikasi, maka nanti akan ada penambahan," jelas Ganjar.
Baca juga: Istri dan Dua Ajudan Positif Covid-19, Begini Hasil Swab Gubernur Riau
Baca juga: Kunjungi Pengungsi Merapi di Muntilan, Ganjar Tantang Tiga Bocah Main Futsal
Ia menyampaikan dengan peningkatan kasus ini tidak menghentikan pelaksanaan tes Covid-19.
"Kita tidak mau dengan adanya berita wah ini meningkatnya tinggi sekali, terus temen-temen lemes langsung tidak melakukan tes."
"Saya bilang jangan sampai, tetep dites terus, kejar terus, cari terus jangan takut sama data itu, agar kita bisa mengetahui kondisi riilnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan indikasi yang mendukung adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah ini.
"Indikasinya dari liburan, tapi tranmisi lokal juga terjadi ya."
"Termasuk, kemudian kita melakukan pemetaan, sudah banyak klaster-klaster rumah tangga," tuturnya.
Baca juga: Dokter Tirta: Saya Kritik Kegiatan Petamburan Dianggap Cebong, Kritik Pak Ganjar Dianggap Kadrun
Baca juga: Mahfud MD Lakukan Tes Swab Covid-19 karena Sempat Bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj