Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Bocah yang Hilang Diduga Lari ke Hutan Saat Gunung Ile Lewotolok Meletus

Diduga lima anak yang hilang ini berlari menuju hutan saat terjadi letusan Gunung Ile Lewotolok.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lima Bocah yang Hilang Diduga Lari ke Hutan Saat Gunung Ile Lewotolok Meletus
Kolase POS-KUPANG.COM/Ricardus Wawo
Hujan batu akibat Gunung Ile Lewotolok meletus membuat warga panik dan takut. 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Lima bocah dilaporkan hilang setelah terjadinya letusan Gunung Ile Lewotolok, Minggu (29/11/2020) kemarin.

Mereka berasa dari Desa Waienga, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata.

Diduga lima anak ini berlari menuju hutan saat terjadi letusan Gunung Ile Lewotolok.

Paulus Toon Langotukan bersama warga, orang tua, kerabat, dan aparat Polres Lembata serta personel TNI berupaya mencari memasuki hutan di malam gelap, menyusuri jalan yang diprediksi dilalui kelima anak tersebut.

Paulus Toon Langotukan, Anggota DPRD Lembata kepada wartawan, Senin (30/11/2020) mengatakan dugaan sementara kelima anak ini panik sehingga berlari menuju hutan dan hingga kini belum juga kembali.

"Karena khawatir kami melakukan pencarian namun juga belum ditemukan," tandasnya.

Kelima anak dari Desa Waienga itu adalah Philipus Kopong (difabel), Cicilan (kelas 1 SD), Meski (kelas 1 SD), Naldo (kelas 2 SD), dan Holni (kelas 4 SD).

Visual Gunung Ile Lewotolok pada Senin (30/11/2020) pagi sekitar pukul 06.30 Wita.
Visual Gunung Ile Lewotolok pada Senin (30/11/2020) pagi sekitar pukul 06.30 Wita. (Pos Kupang/Ricardus Wawo)
Berita Rekomendasi

Paulus mengharapkan bantuan semua pihak yang kemudian mendapat informasi keberadaan kelima anak ini bisa melaporkan kepada pihak berwajib.

Hingga berita ini diturunkan pencarian masih terus dilakukan karena kelima anak ini belum ditemukan.

Update Gunung Ile Lewotolok

Semburan pasir batu dan abu vulkanik belum juga berhenti hingga Minggu 29 November 2020.

Erupsi Gunung Ile Lewotolok sudah terjadi sejak Jumat 27 November 2020 pagi.

Warga di sekitar Gunung Ile Lewotolok Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sudah mengungsi.

Hal itu untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.

Sejumlah desa diguyur abu.

Baca juga: Lima Bocah Warga Desa Waienga Lembata Dilaporkan Hilang Pasca Meletusnya Gunung Ile Lewotolok

Dilaporkan oleh KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok erupsi pertama terjadi pada Jumat terjadi sekitar pukul 05.57 Wita.

Saat itu, teramati tinggi kolom abu lebih kurang 500 meter di atas puncak, sekitar 1.923 meter di atas permukaan laut.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 milimeter dan durasi lebih kurang dua menit.

Akibat erupsi tersebut menyebabkan sejumlah desa di sekitar lereng gunung diguyur abu dan pasir.

Alami Peningkatan Aktivitas

Gunung Ile Lewotolok yang mengalami erupsi sejak Jumat diketahui terus mengalami peningkatan aktivitas.

Jika sebelumnya kolom abu teramati setinggi 500 meter di atas puncak, pada Minggu (29/11/2020) kolom abu meningkat menjadi 4.000 meter di atas puncak.

"Kolom abu teramati berwarna abu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit," ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Alselmus Bobyson Lamanepa kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.

Terkait dengan peningkatan aktivitas gunung itu, pihaknya meminta warga untuk menghindari area puncak dengan radius 2 kilometer.

Warga Mengungsi

Menyikapi peningkatan aktivitas Gunung Ile Lewotolok, warga yang tinggal di sekitar lereng gunung memilih untuk mengungsi.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata NTT Meletus

Teddi Lagamaking, warga di sekitar Gunung Ile Lewotolok mengatakan, saat ini warga sudah banyak yang mengungsi ke kantor Bupati Lembata.

Hal itu dilakukan karena warga mulai panik. Mengingat erupsi Gunung Ile Lewotolok sudah tiga hari terakhir belum juga berhenti.

"Tadi pukul 11.00 Wita warga berangkat menuju kantor bupati Lembata karena panik melihat erupsi kembali terjadi disertai hujan kerikil, batu pasir, dan abu vulkanik. Mau tidak mau harus mengungsi," ungkap Teddi saat dihubungi.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Diduga Lari ke Hutan Saat Terjadi Letusan Gunung Ile Lewotolok, Ada LIMA Anak Yang Dilaporkan Hilang

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas