Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kota Batu Kembali Jadi Zona Merah Covid-19, Sebabnya Klaster Keluarga, Bukan Aktivitas Wisata

Pemerintah Kota Batu tetap membiarkan aktivitas wisata di Kota Batu meski berstatus zona merah.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kota Batu Kembali Jadi Zona Merah Covid-19, Sebabnya Klaster Keluarga, Bukan Aktivitas Wisata
KOMPAS.COM
Ilustrasi - 50 Gambar Ilustrasi Virus Corona, Cocok Sebagai Media Edukasi Bagi Masyarakat 

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Batu kembali berstatus zona merah penyebaran Covid-19 per Selasa (1/12/2020).

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, status zona merah itu akibat kenaikan jumlah sebaran virus SARS-CoV-2.

Kenaikan itu, kata dia, disebabkan oleh klaster keluarga, bukan dari aktivitas wisata.

"Perlu diingat kenaikan itu bukan dari sektor pariwisata tetapi dari klaster keluarga," kata Dewanti, di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Coba Serunya Berwisata Sambil Petik Buah di Lumbung Stroberi, Kota Batu saat Libur Akhir Pekan

Dewanti lantas menyinggung klaster yang muncul di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Menurutnya, sebaran Covid-19 di desa itu akibat dari klaster keluarga.

Akibat klaster tersebut, satu dusun di Desa Tlekung menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, memberikan keterangan terkait lokasi penampungan setelah menggelar rapat bersama tokoh agama dan Forkopimda Batu, Kamis (2/4/2020)
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, memberikan keterangan terkait lokasi penampungan setelah menggelar rapat bersama tokoh agama dan Forkopimda Batu, Kamis (2/4/2020) (TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO)

"Jadi, baik di Tlekung maupun di Songgokerto karena ada yang sakit, tidak dirawat di rumah sakit, banyak yang nyambangin (mengunjungi), besuk (membesuk) yang sakit, baik tetangga, kerabat karena tidak tahu terkonfirmasi atau tidak yang akhirnya ketika sudah parah dimasukkan ke rumah sakit dan meninggal. Ketika swabnya keluar ternyata confirm," kata dia.

Baca juga: 9 PNS di Kota Batu Lakukan Isolasi Mandiri Karena Berhubungan Dengan Pegawai yang Positif Covid-19

Berita Rekomendasi

Setelah itu, ada warga lainnya yang ikut meninggal akibat Covid-19. Setelah ditracing, warga meninggal itu pernah menjenguk warga yang sudah meninggal terlebih dahulu.

Klaster itu yang disebut Dewanti menyebabkan Kota Batu yang sebelum berstatus zona oranye naik lagi menjadi zona merah dengan risiko tinggi.

Karena itu, Dewanti tetap membiarkan aktivitas wisata di Kota Batu meski berstatus zona merah.

Tidak ada pembatasan kedatangan wisatawan. Sebab menurutnya, wisatawan yang datang ke Kota Batu sudah pasti dalam kondisi sehat.

"Kalau kita melihat orang-orang yang sedang berwisata, pasti sudah merasa dirinya sehat. Pasti dia punya badan fit, baru dia jalan-jalan. Apalagi kalau di tempat wisata protokol kesehatannya ketat, Insya Allah itu sudah mengecilkan risiko dia tertular," kata dia.

"Saya rasa tidak perlu (pembatasan kedatangan orang dari luar kota). Yang pasti sekarang masyarakat Kota Batu yang taat dan menjaga kesehatan," kata dia.

Dewanti bersama jajaran Forkopimda Kota Batu berencana akan mengaktifkan lagi Satgas Covid-19. Hal itu supaya masyarakat tidak lengah dengan protokol kesehatan.

"Dulu awal-awal wah semua masif. Sekarang ini sudah agak kendor, nah ini yang harus kita hidupkan lagi untuk mengingatkan Covid-19 masih ada, untuk mengingatkan protokol kesehatan," kata dia.

Sementara itu, semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Batu dalam kondisi penuh.

Meski demikian, Dewanti mengatakan, seluruh rumah sakit di Jawa Timur sudah terkoneksi sehingga ketika ada warga Kota Batu positif Covid-19 dan butuh perawatan bisa dikirim ke rumah sakit di luar daerah yang masih tidak penuh.

"Kalau se-Jawa Timur kita (rumah sakit) terkoneksi semua. Jadi ketika memang di sini sakit, rumah sakit di Malang ada yang masih kosong, bisa dikirim ke sana. Di Malang pun begitu. Di Malang penuh, di Batu ada, ke sini. Itu se-Jawa Timur. Bahkan ke Mojokerto, bahkan Surabaya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kembali Zona Merah, Wali Kota Batu Sebut karena Klaster Keluarga, Bukan Pariwisata

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas