Teroris Bunuh Sekeluarga di Sigi
Analisis Pengamat Teroris: Motif MIT Lakukan Pembunuhan Keji di Sigi Ingin Buktikan Eksistensinya
Pengamat teroris Ridwan Habib menyebut motif MIT lakukan pembunuhan keji di Sigi karena ingin buktikan eksistensinya.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Teroris dari Universitas Indonesia (UI) Ridwan Habib ikut menanggapi motif kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) melakukan pembunuhan keji.
Menurutnya, kelompok yang dipimpin oleh Ali Kalora itu ingin terus membuktikan eksistensinya.
Sebab, Ridwan menyebut kelompok teroris itu ditinggalkan oleh jaringan terorisnya.
"Analisa kami Ali Kalora menjadi sangat brutal dengan pemenggalan itu memberi kode kepada jaringan mereka."
"Terutama ISIS International bahwa mereka masih eksis, tetapi ditinggalkan di dalam hutan," kata Ridwan dalam tayangan Youtube Kompas TV, Kamis (3/12/2020).
Selain itu, menurut Ridwan, mereka juga membutuhkan dukungan dari jaringan teroris lainnya seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Pasalnya, setelah kematian pemimpinannya, Santoso, tiga tahun lalu, MIT seperti ditinggalkan oleh jaringannya.
"Secara psikologis mereka membutuhkan dukungan, baik dukungan personil, pendaanan maupun opini."
Baca juga: Ikatan Sarjana Katolik Indonesia Dukung Langkah Tegas TNI-Polri Usut Teror di Sigi
Baca juga: Pimpinan DPR Dukung Pengiriman Pasukan Khusus TNI ke Sigi
"Hampir 3 tahun setelah Santoso tewas, JAD seolah-olah meninggalkan MIT, walaupun mereka satu ideologi," kata Ridwan.
Ia melanjutkan, sebelum Santoso tewas, kelompok tersebut disuplai oleh JAD.