Analisis Pengamat Teroris: Motif MIT Lakukan Pembunuhan Keji di Sigi Ingin Buktikan Eksistensinya
Pengamat teroris Ridwan Habib menyebut motif MIT lakukan pembunuhan keji di Sigi karena ingin buktikan eksistensinya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
"Yang harus kita waspadai jangan sampai ini menjadi taktik dari JAD atau ISIS Indonesia."
"Sehingga konsentrasi aparat keamanan seolah-olah teralih semua ke Sulawesi Tengah."
"Padahal JAD ada di seluruh Indonesia, bisa saja pada momentum Hari Natal dan tahun baru pada Desember mereka melakukan serangan," kata Ridwan.
Diketahui, bertahun-tahun lamanya Operasi Tinombala digelar untuk menangkap anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT).
Baca juga: Soal Teror di Sigi, PKS: Hilangkan Satu Nyawa Tanpa Sebab, Sama dengan Membunuh Semua Manusia
Baca juga: Teror Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi, Presiden Jokowi: Masyarakat Tetap Tenang dan Jaga Persatuan
Awalnya, pada 2016, operasi gabungan antara TNI- Polri itu digelar untuk meringkus kelompok MIT yang dipimpin Santoso.
Operasi itu membuahkan hasil karena Santoso tewas dalam baku tembak dengan aparat pada Juli 2016.
Pucuk pimpinan kelompok MIT kemudian dikendalikan oleh Ali Kalora dan Basri.
Setelah Basri tertangkap, Ali Kalora ditetapkan menjadi target sasaran Satgas Tinombala.
Hingga kini, Ali Kalora dkk belum tertangkap dan aparat keamanan masih melakukan pencarian.
Kapolri perintahkan tindak tegas teroris di Sigi
Kasus teror kekerasan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menuai kecaman dari berbagai pihak.
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis telah memerintahkan personelnya menindak tegas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Bahkan, ia meminta anggotanya tak segan menembak mati mereka apabila melawan.
"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.