Tersapu Lahar Panas Gunung Semeru, Lahan Pertanian Abdul Aziz Lenyap dalam Sekejap
Abdul Aziz hanya bisa menerima kenyataan, ladangnya yang siap panen tersapu oleh lahar Gunung Semeru.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Abdul Aziz hanya bisa menerima kenyataan, ladangnya yang siap panen tersapu oleh lahar erupsi Gunung Semeru.
Seluruh tanaman cabai miliknya hancur oleh keganasan alan tersebut.
Lima belas tahun lebih Abdul Aziz menjadi seorang petani. Bisa dipastikan hasil pertanian jadi sumber penghasilan utamanya.
Sebagai warga yang tinggal di bawah kaki Gunung Semeru, ia menyadari betul resiko jika gunung tertinggi di Jawa itu meletus.
Namun, sejatinya ia tak pernah siap jika peristiwa itu benar-benar terjadi.
Baca juga: Doni Monardo dan Pangdam V Brawijaya Berencana Tinjau Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Semeru
Benar saja, dahinya mengkerut jika harus mengingat lahannya seluas setengah hektare yang bersebelahan di Besuk Kobokan kini telah tertimbun lahar panas.
"Padahal yang tanaman cabai lagi mau panen," kata Aziz, Kamis (3/12/2020).
Tidak hanya cabai, di atas lahannya, Aziz juga menanam padi dan kayu sengon. Namun seluruhnya lenyap sudah akibat erupsi Gunung Semeru.
Aziz sendiri hanya bisa pasrah. Ia terancam akan kehilangan pekerjaan, terlebih melihat ketinggian sedimentasi lahar panas sudah mencapai 30 meter lebih.
Baca juga: Kondisi Terkini PascaGuguran Awan Panas Gunung Semeru, 1 Orang Warga Dikabarkan Hilang
"Sudah tidak bisa diapa-apakan lagi. Belum tentu enam bulan lagi lahar panasnya bisa dingin," katanya.
Untungnya, Aziz masih dua punya ekor kambing. Rencananya dua hewan ternak ini akan dibuat tumpuan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya, selain mengandalkan sisa-sisa tabungan.
Namun, kendalanya Aziz mengaku tengah kesulitan mencari rumput sebab dampak hujan abu juga menempel di tanaman.
Baca juga: Detik-detik Gunung Semeru Meletus, Terdengar Suara Gemuruh, 3 Jam Awan Panas Meluncur
Ia pun hanya bisa mengandalkan bantuan pemerintah, terlebih akibat lahar panas ini ditaksir lahan pertaniannya rugi kurang lebih hingga Rp 100 juta.
"Ya saya cuma bisa menunggu kepedulian pemerintah saja sambil cari jalan keluar sendiri," pungkasnya. (Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Lahan Pertanian Disapu Lahar Panas Gunung Semeru, Warga Lumajang Menunggu Kepedulian Pemerintah