Kesedihan Ibunda Pria yang Tewas Dibunuh Sepupu dan Keponakan di Prabumulih: Ya Allah Mati Anak Aku
Kesedihan datang dari ibunda pria 50 tahun yang dibunuh oleh sepupu dan keponakannya di Prabumulih.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Kesedihan datang dari ibunda pria 50 tahun yang dibunuh oleh sepupu dan keponakannya.
Ibunda korban tampak terduduk memeluk kedua kakinya sambil meratapi kepergian sang anak.
Kematian Soldin (50) warga Dusun 1 Desa Tanjung Telang Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih secara sadis dibunuh sepupu Jumat (50) dan keponakan Erik Ustrada (25), menimbulkan duka mendalam bagi keluarga.
Cinta (50) yang merupakan istri korban menangis sejadi-jadinya mengetahui sang suami tewas mengenaskan di tangan sepupu dan keponakan yang tinggal tak jauh dari rumah mereka. Bahkan Cinta yang kerap pingsan mengetahui sang suami telah terbujur kaku.
Tak hanya istri korban, Rohana yang merupakan ibu dari Soldin nampak sangat sedih kehilangan anak kandungnya tersebut.
"Ya Allah mati anak aku oy," katanya sedih sembari ditenangkan warga agar bersabar dan ikhlas.
Rohana yang duduk di kursi depan rumah dengan memeluk kedua kakinya meratapi dan menangisi anak laki-lakinya harus meninggal dunia secara tragis.
"Anak jantanku oy," tutur nenek itu sedih.
Sementara Wely yang merupakan saksi dalam kejadian itu mengaku sedih dan bercampur aduk perasaan.
Baca juga: Kronologi Ayah dan Anak Bunuh Pria 50 Tahun, Masih Saudara, si Anak Kesal Korban Ribut dengan Bapak
Baca juga: Sempat Diminta Tak Pergi Sebelum Tewas, Mohsen Fakhrizadeh Ditembak 4 Hingga 5 Kali
Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Tak Wajar, Ada Luka Lebam di Tubuhnya, Ternyata Sempat Dianiaya Ibu Tiri
"Saya ini sedih dan bercampur aduk perasaan, korban itu Wak (paman-red) saya. Sedangkan pelaku itu mertua (Jumat) dan kakak ipar saya (Erik Ustrada), serba salah saya ini," tuturnya tertunduk lesu saat dibincangi di Polres Prabumulih.
Welly mengaku saat kejadian itu dirinya yang memisah perkelahian antara mertua dan pamannya namun ketika tengah memisah itu tiba-tiba kakak iparnya datang membawa parang menebas korban.
"Saya pegangi ayah mertua saya tiba-tiba datang kakak ipar, saat itu tidak saya lihat. Kakak ipar langsung menebaskan parang ke paman, saya langsung lepaskan bapak mertua dan lemas tak bisa apa-apa," katanya.
Usai melakukan pembunuhan itu, Erik dan Jumat kabur. Sementara Welly saat itu melihat Soldin masih bernapas dan meregang nyawa.
"Saya cari bantuan ke sana ke sini, saya lihat paman kejang meregang nyawa. Saya mau bantu tapi tidak berani, saat itu saya merasa serba salah takut dibilang membela mertua, sementara tidak ditolong paman mati," kata pria dua anak yang mengaku seumuran dengan Erik tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.