Pegawai Rest Area Tol Jakarta-Cikampek Dengar Tembakan, Dikira Penangkapan Teroris
Suara tembakan itu diduga berasal dari penyerangan antara pendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab dan polisi.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pegawari Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek bernama Agus mengaku mendengar suara tembakan.
Diduga suara tembakan itu berasal dari penyerangan antara pendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab dan polisi.
Lokasinya berada di sekitar Desa Peseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (7/12/2020).
Namun, Agus tak tahu persis apa yang terjadi. Warga yang berada di rest area mengira ada penangkapan teroris.
Baca juga: POPULER Beda Kronologi Penyerangan Versi FPI dan Polisi | Paman Cabuli Keponakan demi Tambah Gairah
"Dengar (tembakan), ti payun (di depan), sebelum jembatan. Enggak keitung sih," ujar Agus saat ditemui di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin.
Menurut Agus, sejumlah polisi juga terlihat berjaga di sekitar rest area.
"Saya pulang pukul 02.00 WIB, begitu Brimob datang," kata dia.
Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra belum memberikan tanggapan atas peristiwa itu. Sebelumnya diberitakan, polisi menembak 6 dari 10 orang yang disebut sebagai simpatisan Pemimpin FPI Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin dini hari.
Baca juga: Munarman Ungkap Kesedihan Rizieq Shihab Atas Tewasnya 6 Laskar yang Mengabdi untuk Mengawal MRS
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, penembakan terhadap 6 orang tersebut karena diduga melakukan penyerangan terhadap jajarannya yang sedang menjalankan tugas penyelidikan kasus Rizieq.
Ketua DPW FPI Karawang Tomi Miftah Farid menolak memberi tanggapan perihal tewasnya keenam orang itu.
Ia menyebut yang berhak memberikan tanggapan adalah DPP FPI.
Meski begitu, dia meminta anggota dan laskar FPI di Karawang tetap tenang, tidak gegabah dalam bertindak. (Kompas.com/Farida Farhan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suara Tembakan di Tol Jakarta-Cikampek, Pekerja di Rest Area Mengira Penangkapan Teroris"