Permainan Hom Pim Pa Berujung Maut, Seorang Remaja di Kudus Tewas Tenggelam di Sungai
Permainan hom pim pa menjadi petaka bagi sekelompok remaja di Kudus. Seorang remaja bernama Taufik Handi (17) malah tewas tenggelam.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Permainan hom pim pa menjadi petaka bagi sekelompok remaja di Kudus.
Siapa yang kalah dalam permainan tersebut, diminta untuk menceburkan diri ke dalam sungai.
Namun sayang, seorang remaja bernama Taufik Handi (17) malah tewas tenggelam.
Menurut Kapolsek Mejobo, Iptu Cipto menjelaskan, Taufik bersama teman-temannya Pandu, Bahtiar, Dimas, Arda, dan Erik bermain hom pim pa setelah tidak mendapatkan ikan.
"Awalnya mereka ke sana untuk mencari ikan menggunakan serokan pukul 00.30.
Tapi karena tidak dapat ikan terus mereka bermain hom pim pa," ujar dia.
Permainan dimulai bersama antara Taufik, Dimas dan Pandu, yang dimenangkan oleh Dimas.
Namun meski menjadi pemenang, Dimas justru yang terjun terlebih dulu ke sungai dan kembali naik ke tanggul.
Setelah giliran kedua Taufik menceburkan diri ke sungai, dia langsung meminta tolong untuk diselamatkan.
"Pandu kemudian menceburkan diri ke sungai untuk membantu Taufik.
Korban sempat pegangan tangan dan kaki Pandu tapi terlepas," jelas dia.
Baca juga: Dipicu Masalah Induk Ayam, 2 Warga di OKU Selatan Terlibat Duel, 1 Orang Tewas, Pelaku Serahkan Diri
Baca juga: 6 Orang Pengikut Habib Rizieq Tewas Ditembak, Cak Nun: Menunggu Presiden Mengucapkan Belasungkawa
Baca juga: Pendaki Gunung Slamet Ditemukan Tewas Akibat Kedinginan
Teman-teman yang lainnya, Bahtiar juga ikut membantu mencari korban di Jembatan 8.
Sedangkan Erik membantu mencari korban di Jembatan 9.
"Kemudian jasad korban baru ditemukan sekitar pukul 14.00," ujar dia.
Dia menjelaskan, jasad korban sudah diserahkan ke rumah duka setelah dilakukan pemeriksaan ke Puskesmas Mejobo.
Keluarga yang kehilangan sudah menerima meninggalnya putranya tersebut.
"Penyebab meninggalnya murni kecelakaan," jelas dia.
Dia mengimbau kepada masyarakat khususnya remaja untuk tidak bermain di pinggir sungai.
Apalagi di tengah kondisi curah hujan yang tinggi.
"Curah hujan sedang tinggi, jadi kami minta warga tidak bermain di pinggir sungai," jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad korban tenggelam, Taufik Handi (17), warga Tenggeles RT 04 RW 02, ditemukan terjebak arus di bawah Jembatan 9 sekitar pukul 14.00, Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Selasa (8/12/2020).
Samiono (49) warga Kesambi, memiliki ide untuk membuat barisan hingga 20 orang penyelamat.
Setelah melakukan lima kali penyusuran dari Jembatan 7 hingga Sungai Jeratun tidak membuahkan hasil.
Sehingga Samiono menjadi ketua tim penyelamat membuat barisan menyusuri sungai tersebut.
"Ya seperti angon bebek, kami membuat barisan.
Ide saya diterima dan ditunjuk jadi tim.
Karena sudah lima kali penyusuran tidak membuahkan hasil," ujar dia.
Saat tengah berjalan menyusuri dari Jembatan 7, jasad korban sudah ditemukan di bawah kaki Jembatan 9.
"Jasadnya itu bolak-balik, kena arus air sungai nggak bisa keluar.
Muter disitu saja. Kemudian saya tarik ke atas," jelas dia.
Jasad korban kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa ke Puskesmas Mejobo.
Dokter Puskesmas Mejobo, dr. Ismiyati menyampaikan tidak ada luka pada tubuh korban.
Pihaknya memprediksikan korban meninggal karena kehabisan udara saat berada di bawah arus sungai.
"Kondisi tubuh korban baik, tidak ada luka.
Kemungkinan meninggal dunia karena kehabisan nafas," ucapnya.
(Tribun Jateng/raka f pujangga)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Permainan Hom Pim Pa Berujung Petaka, Remaja di Kudus Meregang Nyawa Tenggelam di Sungai