Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suami yang Bakar Istri hingga Tewas Suka Menganiaya, Tidak Bekerja tapi Selalu Minta Uang Korban

Suami yang bakar istri hingga tewas ternyata dikenal sebagai sosok yang suka main tangan. Pelaku ternyata juga kerap meminta uang pada korban.

Editor: Miftah
zoom-in Suami yang Bakar Istri hingga Tewas Suka Menganiaya, Tidak Bekerja tapi Selalu Minta Uang Korban
Freepik/Ilovehz
Ilustrasi kebakaran- Suami yang bakar istri hingga tewas ternyata dikenal sebagai sosok yang suka main tangan. Pelaku ternyata juga kerap meminta uang pada korban. 

TRIBUNNEWS.COM -‎ Suami yang bakar istri hingga tewas ternyata dikenal sebagai sosok yang suka main tangan.

Pelaku ternyata juga kerap meminta uang pada korban.

Ketua RT menyebut, korban sudah seperti ATM berjalan bagi pelaku.

Warga Dumai, dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan dengan cara dibakar, tepatnya di Jalan Hasanudin simpang empat Lampu merah, arah ke Ratu Sima, pada Selasa (8/12/2020).

Kejadian yang mengundang perhatian masyarakat sekitar tersebut terjadi pada pagi hari sekitar Jam 09.00 WIB.

Pelaku pembunuhan dengan cara membakar ini bukan lah orang lain melainkan suami korban.

Korban diketahui bernama Rahmi (28), ‎sedangkan pelaku berinisial RS (22).

Berita Rekomendasi

Korban tepanggang tepat berada di kios jualannya, yang berada di Jalan Hasanuddin.

Baca juga: Kronologi Suami Bakar Istri yang Sedang Tidur hingga Tewas, Pelaku Datang Bawa Obor dan Bensin

Baca juga: Suami Bakar Istri di Dumai, Pelaku Tiba-tiba Datang ke Kios Korban Sambil Bawa Bensin dan Obor

Diketahui, korban dan pelaku merupakan warga Jalan Meranti Darat, RT 02 Kelurahan Ratu Sima Kecamatan Dumai Selatan.

Ketua RT 02 Kelurahan Ratu Sima Kecamatan Dumai Selatan, ‎Suroto mengaku terkejut melihat peristiwa tragis yang menimpa warganya tersebut.

"Saya kaget sekali Bang melihat peristiwa ‎tragis ini. Saya tidak habis pikir, suami korban tega berbuat keji terhadap istrinya, entah apa yang pikirkan suaminya," katanya, Selasa saat ditemui Tribunpekanbaru.com di RSUD Dumai.

Ia mengaku, memang pelaku dan korban sudah pisah, namun masih proses perceraian.

Pelaku dan korban sering terlibat cekcok rumah tangga, bahkan sempat dimediasi oleh Bhabinkantbmas.

Namun tidak ada titik terang sehingga korban meminta bercerai.

Diterangkannya, korban memang sering mendapat perlakuan kasar oleh sang suami.

Bahkan pelaku tak segan-segan melakukan pemukulan terhadap korban.

Hal itulah yang membuat korban meminta cerai kepada pelaku.

"Korban juga pernah mengadu sering mendapat perlakuan kasar sang suami, bahkan korban terus-menerus dimintai uang oleh pelaku, yang memang tidak bekerja," imbuhnya.

"Korban itu sudah seperti ATM hidup bagi pelaku. Setiap pulang dia selalu meminta uang kepada istrinya dan kalau tidak dikasi uang pelaku akan marah dan memukuli korban," tambahnya.

Dijelaskannya, korban memang dikenal ramah dan pekerja keras.

Bahkan dari hasil ia berjualan, korban bisa membeli rumah yang sebelumnya ia kontrak.

Namun enam bulan belakangan ini korban dan pelaku acap kali berkelahi, karena barang-barang korban selalu dijual oleh pelaku.

Suroto menerangkan, pelaku memang dikenal pemarah, dan tidak mau berbaur dengan masyarakat sekitar.

Masyarakat hanya mengetahui korban dan pelaku sering cekcok, bahkan sering menjadi perhatian para tetangga.

"Mungkin karena tak sanggup lagi, korban akhirnya meminta cerai, dengan meminta rekomendasi kita selaku RT yang biasanya sebagai syarat administrasi," imbuhnya.

Lebihlanjut dijelaskannya, jika melihat keadaan rumah korban sangat miris.

Hampir semua barang berserakan dan bahkan beberapa barang miliknya yang selama ini ada seperti mesin air dan lainnya sudah tidak ada lagi.

"Intinya korban itu orang baik, dan pekerja keras. Dulu ada anak, tapi sudah meninggal. Saat ini kita masih mengurus jenazah korban, kata pihak keluarga jenazah akan di bawa ke kampung halaman di Sumatra Barat, untuk proses hukum kita serahkan ke pihak kepolisian saja," pungkasnya.

Kronologi Kejadian

Korban diketahui bernama Rahmi (28), ‎sedangkan pelaku berinisial RS (22).

Korban tepanggang tepat berada di kios jualanya, yang berada di Jalan Hasanuddin.

Berdasarkan keterangan dari Adik korban, Risa yang merupakan saksi mata kejadian keji yang menimpa kakanya‎ tersebut, kejadian naas itu terjadi begitu cepat.

"Saat itu saya dan kakak berada di kios, saat itu kakak sedang tidur di kios, dan saya menyiapkan jajanan dan barang-barang dagangan.

Tiba-tiba pelaku datang dan meloncat dengan membawa obor serta ‎bensin, dan langsung membakar kakak saya," katanya, Selasa dengan meneteskan air mata.

Risa menjelaskan, api secara cepat membakar kios beserta kakak, bahkan ia juga mengalami luka bakar akibat perbuatan dari suami kakaknya tersebut.

"Kejadian cepat bang, pagi hari, dia (RS) bawa bensin sama obor untuk membakar kakak saya memang biadab," ucapnya dengan nada marah.

Dirinya menerangkan‎, bahwa kakaknya dan pelaku sudah lama pisah dan saat ini masih proses perceraian, dan kakaknya selalu diancam oleh pelaku untuk dibunuh karena pelaku tak ingin bercerai.

"Siapa yang tahan bang, dia (RS) selalu memukul kakak saya, minta minta uang dengan kakak saya, dia gak kerja , barang dirumah habis di jualnya," ungkapnya.

Dirinya berharap pelaku bisa dihukum berat, kalau perlu dihukum mati, nyawa harus dibalas nyawa, karena perbuatanya sudah sangat keji.

‎"Pokoknya saya minta pelaku dihukum berat karena perbuatanya sangat keji sekali," pungkasnya.

Berdasarkan‎ informasi dilapangan, pelaku pembunuhan dengan cara membakar ini sudah diamankan oleh pihak polres Dumai, namun masih mendapatkan perawatan di RSUD karena mengalami luka bakar serta amukan massa.

(tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Sosok Suami yang Bakar Istri di Dumai, Ketua RT Sebut Korban Seperti ATM Hidup Bagi Pelaku

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas