Memancing Udang untuk Dijadikan Lauk Acara Khataman Alquran, Pria 68 Tahun Malah Jatuh ke Sungai
Seorang pria bernama Jaelani (68) diduga jatuh ke Sungai Penyampak, Tempilang, Bangka Barat, Rabu (9/12/2020).
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pria bernama Jaelani (68) diduga jatuh ke Sungai Penyampak, Tempilang, Bangka Barat, Rabu (9/12/2020) sekitar pukul 04.30 WIB subuh.
Korban diduga tenggelam saat memancing udang.
Udang tersebut rencananya akan dijadikan lauk untuk acara khataman Al Quran.
Warga Desa Simpang Yul, Tempilang, seorang pemancing yang menggunakan perahu tersebut, diduga jatuh ke sungai. Tim SAR dan kepolisian serta masyarakat setempat masih menyisir sungai tersebut, guna mencari keberadaan korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bangkapos.com, Menurut adik korban, Sailan (63) korban berangkat dari rumah untuk memancing, Selasa 08 Desember 2020, sekira pukul 17.00 WIB.
"Setelah pagi hari kami mendapatkan informasi, bahwa korban sudah hilang di sungai Penyampak, " kata Sailani, Rabu (9/12/2020)
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya korban tidak memiliki permasalahan terhadap keluarga maupun tetangga dekat. Korban yang berprofesi sebagai penghulu (P2N) dianggap berperilaku baik di Desa Simpang Yul.
Lanjutnya, korban memang diketahui memiliki riwayat sakit paru paru dan struk ringan. Korban juga telah dilarang oleh keluarga untuk pergi memancing di sungai.
"Tapi karena sudah hoby, sehingga korban tetap saja pergi memancing di sungai menggunakan perahu," tambahnya.
Baca juga: Permainan Hom Pim Pa Berujung Maut, Seorang Remaja di Kudus Tewas Tenggelam di Sungai
Baca juga: Kronologi Perahu 2 Nelayan Tertabrak Kapal Tanker, 1 Nelayan Sempat Teriak Minta Tolong Kapal Barang
Sementara itu, Dalino (50) mengatakan bahwa sebelum kejadian hilang sekitar pukul 23.30 wib, korban bertemu dirinya, dan Ivan di lokasi pondok wisata mangrove, untuk berteduh pada saat angin kencang dan hujan.
Setelah mereda, mereka masing-masing pergi memancing menyusuri sungai. Akan tetapi tidak bersama atau beriringan.
Korban menggunakan satu perahu sendirian, sedangkan Dalino bersama Ivan menggunakan satu perahu lainnya.
Pada saat sedang mancing di sungai, ada suara minta tolong tetapi ia menduga korban hanya bercanda, karena suasana yang gelap hingga tidak terlihat jelas keberadaan korban.
Sementara senter yang biasa dipakai korban di kepalanya, masih menyala, hingga ia tidak menghiraukan suara tersebut.