Jagoan Kalah di Kabupaten Samosir dan Karo Versi Hitung Cepat, DPD PDI Sumut Duga Ada Politik Uang
Untuk Kabupaten Samosir, Djarot menyebut pihak lawan mengeluarkan uang Rp 100 milliar lebih
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Arjuna Bakkara
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Sumut secara resmi mengumumkan perkiraan kemenangan paslon yang diusung di 23 Kabupaten dan Kota di Sumut.
Ketua DPD PDI P Sumut, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan untuk sementara 15 daerah dinyatakan menang sesuai hasil quick count atau hitung cepat.
"Sejuh ini, sesuai hasil quick count sementara dari 15 daerah di Kabupaten dan Kota di Sumut, paslon kepala daerah yang diusung PDI P menang," terang Djarot Di Kantor DPD PDI P Sumut, Jalan Jamin Gunting, Padang Bulan Medan, Kamis (10/12/2020).
Djarot membeberkan, dua kepala daerah yang diusung parpol berlambang banteng moncong putih ini diduga kuat kalah karena politik uang.
Kedua kepala daerah tersebut yakni Rap-Berjuang (Rapidin Simbolon-Juang Sinaga) di Kabupaten Samosir dan di Kabupaten Karo Iwan Depari dan Budiarto Sembiring.
Baca juga: Hasil Pilkada Sumut 2020 di 23 Wilayah per Kamis 10 Desember Pagi, Mulai Medan hingga Simalungun
Baca juga: Pamer Hasil Pilkada, Sahrul Gunawan Langsung Dapat Peringatan dari Shireen Sungkar dan Rekan Artis
Baca juga: Melaney Ricardo Cerita Kenakalan Masa Muda, Hampir Mati dan Buat Orangtuanya Kecewa
Untuk Kabupaten Samosir, Djarot menilai terlalu unik, soalnya pihak lawan diduga ada mengeluarkan uang Rp 100 milliar lebih.
Uang tersebut diduga untuk praktik money politic.
"Bahkan, yang saya dengar ada itu yang sampai 1 juta per orang," jelas Djarot.
Kata Djarot, berdasarkan laporan masyarakat tersebut dan PDI P saat ini sedang melakukan investigasi. Dua utusan ke masing ke Tanah Karo dan Kabupaten Samosir kini telah diutus.(jun/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Rapidin Kalah, PDI P Investigasi Dugaan Money Politic 100 Milliar di Samosir,