Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Kapolres Pelalawan Diduga Adu Primata Owa dengan Seekor Anjing, Ini Penjelasan Polda Riau

Viral video Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmiko diduga mengadu seekor satwa primata jenis Owa dengan seekor anjing.

Editor: Miftah
zoom-in Viral Kapolres Pelalawan Diduga Adu Primata Owa dengan Seekor Anjing, Ini Penjelasan Polda Riau
Tangkapan layar
Viral video Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmiko diduga mengadu seekor satwa primata jenis Owa dengan seekor anjing. 

Lanjut Sunarto, ternyata isi dari karung itu setelah dibuka adalah seekor primata.

Kondisi satwa itu terlihat sakit. Hewan itu tidak gesit, sebagaimana hewan yang sehat.

Temuan itu selanjutnya dilaporkan oleh Bripda Yos kepada Kapolres Pelalawan. Sambil membawa karung berisi Owa tersebut.

"Kemudian dilihat Kapolres, dikatakan Kapolres ini sakit ini. Kamu bawa sekarang juga ke dokter, dibawalah ke dokter untuk diobati," ucap Sunarto menirukan ucapan Kapolres Pelalawan.

Alhasil, satwa itu pun dibawa ke dokter hewan untuk diobati. Terdapat luka dibagian tangan dan paha Owa itu.

Setelah diobati, Owa itu pun dibawa ke rumah Kapolres Pelalawan untuk dirawat.

"Tanggal 3 (Desember) dibawa lagi ke dokter, untuk mempercepat penyembuhan maksudnya itu. Dibawa ke dokter yang lain lagi, diberikan obat, diberikan antibiotik, vitamin dan lain sebagainya," ungkap Kabid Humas.

Berita Rekomendasi

Karena selain mengalami luka parah, Owa itu disebutkan Sunarto juga mengalami diare.

Akhirnya pada tanggal 5 Desember, satwa Owa itu mati. Bangkainya pun dikuburkan.

Ditanyai soal ada kegiatan diduga mengadu Owa dengan anjing yang dilakukan Kapolres Pelalawan, bahkan sampai Owa itu mati, Sunarto pun membantahnya.

"Ini yang perlu diluruskan. Itu adalah bagian bagaimana untuk mengembalikan psikis binatang, (supaya) bergembira. Untuk membantu kesembuhannya, maksudnya seperti itu," urai Sunarto.

Saat ditekankan kembali, bahwa Owa itu bukan mati karena diadu dengan seekor anjing, Sunarto mengaku tak tahu siapa yang memberikan persepsi seperti itu.

"Kita tidak tahu siapa yang berpersepsi seperti itu," ungkapnya.

Sementara itu terpisah, Rimba Satwa Foundation (RSF), sebagai lembaga pemerhati satwa, mengecam tindakan dari perwira polisi berpangkat melati dua itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas