Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Truk Penambang Pasir Terseret Arus Lahar Dingin Gunung Semeru Sejauh 50 M, Sopir Berhasil Selamat

Sebuah dump truk di Lumajang, Jawa Timur terseret arus lahar dingin. Truk tersebut bahkan terseret hingga 50 meter lebih.

Editor: Miftah
zoom-in Truk Penambang Pasir Terseret Arus Lahar Dingin Gunung Semeru Sejauh 50 M, Sopir Berhasil Selamat
ISTIMEWA
Tangkapan video yang menunjukkan sebuah truk penambang pasir terseret derasnya arus lahar dingin. Sebuah dump truk di Lumajang, Jawa Timur terseret arus lahar dingin. Truk tersebut bahkan terseret hingga 50 meter lebih. 

TRIBUNNEWS.COM- Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali melanda sejumlah titik.

Sebuah truk penambang pasir di Lumajang, Jawa Timur pun ikut terseret arus lahar dingin.

Truk tersebut bahkan terseret hingga 50 meter lebih.

Beruntung sang sopir berhasil menyelamatkan diri.

Diketahui truk tersebut adalah milik salah satu penambang pasir.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di Sungai Bondeli, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, pada Sabtu (12/12/2020) sore.

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, truk tersebut terseret arus lahar dingin lantaran nekat menambang meski sebelumnya sudah dilarang.

Berita Rekomendasi

"Ndak jelas kronologinya. Tapi yang jelas di Bondeli sudah diberi papan peringatan tidak boleh menambang selama Semeru keadaannya masih seperti ini," kata Wawan, Sabtu (12/12/2020).

Dikatakan Wawan, truk tersebut terseret hingga 50 meter lebih.

Kendati demikian, sopir berhasil menyelamatkan diri dari lahar dingin yang membawa material vulkanik dan bebatuan.

"Iya untung tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Sementara, terkait kejadian itu Wawan kembali mengimbau kepada para penambang untuk menghentikan aktivitasnya sementara.

Menurutnya, musim hujan dan masih menumpuknya lahar panas di lereng Semeru dan Besuk Kobokan memungkinkan banjir lahar dingin akan kembali terjadi.

"Sementara nambang-nambang direm dulu lah, karena material lava panas kan masih banyak. Apalagi sekarang musim hujan sewaktu-waktu bisa jadi banjir lahar dingin," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas