Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyesalan Tante Tolak Antar Keponakan ke Masjid: Saya Menyesal, Sekarang Cibon Sudah Tiada

M Salbiyan (9) menjadi korban tewas terlindas Bus NPM tujuan Kota Padang-Bukittinggi.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Penyesalan Tante Tolak Antar Keponakan ke Masjid: Saya Menyesal, Sekarang Cibon Sudah Tiada
TRIBUNSUMSEL.COM/IKA
Bocah 9 tahun, M Salbiyan menjadi korban wafat kecelakan lalu lintas antara sepeda motor dan Bus NPM tujuan Kota Padang- Bukit Tinggi, Sabtu (19/12/2020) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah bernama M Salbiyan (9) menjadi korban tewas terlindas Bus NPM tujuan Kota Padang-Bukittinggi.

Bibi korban, Meyza (35), mengungkapkan kesedihannya ditinggal oleh sang keponakan untuk selamanya.

"Setiap hari dia itu selalu dengan kami, di rumah neneknya di pelita sari, dia itu segala-gala bagi saya, teman di rumah, teman berantem, pokoknya kalau sudah minta sesuatu pasti merengeknya ke kami, "

Baca juga: Sempat Merengek Minta Diantar ke Masjid, Kini Bocah 9 Tahun Ini Tewas Terlindas Bus

Baca juga: Detik-detik Bocah 4 Tahun Tewas Terlindas Pikap Saat Menyeberang Jalan di Ciputat

"Kami memanggilnya Cibon alias Cino Kebon karena dia itu waktu kecilnya sangat putih, dan dia manggil saya kadang manggil bibi, kadang juga manggil buk Mey," katanya.

Diceritakan Mey, bahwa jumat kemarin, korban merengek padanya untuk minta diantar ke masjid yang berlokasi di Pelita Sari untuk melaksanakan sholat jumat.

"Namun saya menyesal karena tidak mengantarnya, hari itu, suami saya lagi sakit pinggang jadi saya lagi mengurus suami yang lagi sakit, dan dia kami suruh naik ojek, kami kasih dia uang untuk ongkos naik ojek ke masjid pelita sari, "

"Saya menyesal, karena tidak mengantar dia, sekarang Cibon kami sudah tidak ada, kami tidak menyangka dia akan pergi secepat ini, dia masih sangat kecil, "katanya.

Berita Rekomendasi

Hal senada juga dikatakan Mahmudin (40) suami Meyza, dikatakannya bahwa beberapa hari ini kelakuan korban memang sedikit aneh.

"Dia tidak pernah-pernah manjat pagun rumah, sudah beberapa hari ini dia manjat, padahal sudah diomongin jangan manjat nanti jatuh tapi dia tetap manjat, dia memang agak nakal, tapi nakalnya ya nakalnya anak-anak kecil, "tuturnya.

Selain itu lanjutnya beberapa hari yang lalu, keponakannya tersebut meminum kopi, hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Baca juga: Petani 60 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Sawah, Ternyata Kesetrum Jebakan Tikusnya Sendiri

"Sebelumnya ia minum kopi sampai habis, padahal sebelumnya, dia tidak pernah minum kopi, mungkin itu tanda-tanda ia kan pergi meninggalkan kami, hanya kami saja yang tidak menyadarinya, sekarang, rumah pasti akan sepi, karena tidak ada dia, kami sangat kehilangan dia, "katanya.

Dikatakannya bahwa ibu dan ayah Salbiyan sudah berpisah sejak lama.

"Jadi dia selalu main di rumah neneknya dan dengan kami, kami punya anak 1 yang juga sebaya dengan dia, dia ini anak bungsu dari lima bersaudara, dia dan kakaknya yang pertama laki-laki, tiga yang lainnya adalag perempuan, " katanya.

Ditambahkan direncanakan korban akan dimakamkan hari ini di TPU Pelita Sari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas