Wisatawan Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Mengeluh Sakit Perut, Warga Lihat Korban Sempoyongan
eorang wisatawan asal Kecamatan Banjarsari, Kota Solo meninggal dunia di kamar mandi Pasar Wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Sri M (60), seorang wisatawan asal Kecamatan Banjarsari, Kota Solo meninggal dunia di kamar mandi Pasar Wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin (21/12/2020) sekira pukul 17.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, semula Sri bersama anaknya, Adhy (34) melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil ke Tawangmangu.
Namun di tengah perjalanan, Sri mengalami sakit perut dan pamit kepada anaknya pergi ke kamar mandi.
"Sebelum sampai kamar mandi, seorang warga melihat Sri berjalan sempoyongan. Sempat ditanya mau ke mana tapi tidak dijawab," terang Kapolsek Tawangmangu AKP Ismugiyanto, Senin (21/12/2020).
"Selang 5 menit, seorang pedagang teriak melihat Sri tergeletak di kamar mandi," kata dia.
Warga lainnya lantas melaporkan kejadian itu ke Pospam Tawangmangu yang berada di depan area pasar.
Menurut Kapolsek Tawangmangu, petugas mengenakan APD lengkap lantas mengevakuasi Sri dan dibawa menuju ke Puskesmas Tawangmangu.
Baca juga: Ke Maluku di Kala Pandemi, Ini Syarat dari Pemprov bagi Wisatawan
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Dari puskesmas, jenazah dibawa ke RSUD Karanganyar. Keterangan anaknya, Sri sempat mengeluh sakit perut, sesak nafas dan pusing," ucapnya.
AKP Ismugiyanto menuturkan, keduanya berencana hendak berwisata tapi di tengah perjalanan mendadak merasakan sakit.
Jenazah kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan prosesi pemakaman.
Kamar Mulai Penuh
Meskipun ada larangan perayaan malam Tahun Baru 2021 yang mengundang keramaian, hotel berbintang di lokasi wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar mulai penuh.
Penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karanganyar, Karwadi mengungkapkan, masih banyak kamar kosong di Tawangmangu karena kebijakan larangan berkumpul saat malam Tahun Baru.
"Biasanya hampir semua penginapan dari hotel bintang lima sampai villa sudah penuh, tapi sekarang hanya hotel berbintang saja yang sudah mulai terisi penuh," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (21/12/2020).
"Sedangkan nasib vila dan hotel melati jadi layu," jelas dia menekankan.
Dengan kondisi tersebut, terlebih ada imbauan dari Pemkab Karanganyar, pihaknya memprediksi malam pergantian baru di pengujung 2020 ini diramalkan akan sepi.
"Walaupun wisatawan masih boleh berkunjung, tapi kebijakan tidak boleh ada kerumunanan dan pedagang kaki lima akhirnya membuat sepi area wisata," kata dia.
Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi menyatakan akan melakukan pengamanan ke sejumlah area keramaian yang dicurigai menjadi area berkerumun masyarakat.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah personel pengamanan, apabila ada kerumunan akan langsung dibubarkan," katanya.
Dira mengimbau agar pada malam tahun baru masyarakat lebih banyak di rumah untuk introspeksi diri.
"Mari kita introspeksi diri, dan mengevaluasi apa yang telah terjadi selama tahun ini dibanding hanya hura-hura semalam saja," imbaunya.
Baca juga: CHSE, Cara Pemerintah Terapkan Prokes Bagi Industri Wisata dan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi
Alun-alun Lockdown
Meroketnya kasus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar membuat Bupati Juliyatmono bertindak tegas.
Juliyatmono melakukan sejumlah tindakan preventif demi mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.
Salah satunya dengan melarang pedagang kaki lima dan gerobak di Alun-alun Karanganyar untuk membuka lapak mereka selama tahun baru berlangsung.
Selain melarang para pedagang membuka lapak mereka, Juliyatmono juga akan melakukan patroli menghalau dan membubarkan area yang berpotensi menimbulkan keramaian.
"Tidak ada kumpulan, tidak ada perayaan, tolong hormati kami dalam mengakhiri pandemi di akhir tahun 2020 ini," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/12/2020).
Tidak hanya Alun-alun, area rawan keramaian lainnya seperti, Taman Pancasila, area wisata Ngargoyoso dan Tawangmangu juga akan ditutup.
"Kami akan halau sejak sore, hingga keesokan hari menjelang pagi, jangan sampai ada keramaian," tegasnya.
Menanggapi tutupnya alun-alun, salah seorang pedagang yang biasa membuka lapak di Alun-alun, Feri (22) siap mengikuti arahan dari orang nomor satu di Karanganyar tersebut.
"Kita manut saja, sekarang angka Covid-19 juga sudah tinggi," kata dia.
Dilansir dari situs covid-19.Karanganyar.go.id, saat ini jumlah angka positif Covid-19 di Karanganyar mencapai angka 396 orang.
Adapun rinciannya sebanyak 153 orang melakukan isolasi mandiri di rumah, 243 menjalani rawat inap di rumah sakit.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Heboh Penemuan Mayat Wanita di Kamar Mandi Pasar Tawangmangu Karanganyar