Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Banjir di Kota Bandung: Heboh Video 19 Detik Hingga Pengakuan Sopir Travel

Kota Bandung, Jawa Barat dilanda banjir setelah hujan mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 16.00 WIB, Kamis (24/12/2020).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Fakta Banjir di Kota Bandung: Heboh Video 19 Detik Hingga Pengakuan Sopir Travel
IST
Kendaraan shuttle bus terendam air akibat banjir di kawasan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (24/12/2020) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kota Bandung, Jawa Barat dilanda banjir setelah hujan mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 16.00 WIB, Kamis (24/12/2020).

Banjir terjadi sejak Kamis sore hingga malam hari.

Sejumlah kendaraan pun terendam, karena banjir bukan hanya terjadi permukiman warga, tetapi juga di jalan umum.

Saat banjir melanda, sebuah tayangan video berdurasi 19 detik mendadak viral di media sosial.

Video tersebut menggambarkan suasana dramatis sebuah mobil tipe hatchback atau sedan warna kuning terjebak dan hampir hanyut terbawa derasnya arus air.

Berdasarkan informasi yang beredar, situasi tersebut, berada di wilayah Jalan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Saat dikonfirmasi, Camat Sukajadi, Tb Agus Mulyadi membenarkan bahwa situasi dalam video 19 detik tersebut terjadi di wilayah Jalan Sukmulya.

Baca juga: Banjir di Bandung: Jalan Sukamulya Berubah Jadi Sungai, Hanyutkan Mobil dan Motor

BERITA TERKAIT

Namun, ia menjelaskan bahwa situasi sebenarnya tidak sedramatisir seperti yang dibayangkan, di mana berdasarkan informasi yang diperolehnya, mobil kuning tersebut, mencoba mundur untuk menepi setelah terhadang derasnya arus air yang melanda kawasan tersebut.

"Iya, benar itu di Jalan Sukamulya, tapi kondisinya tidak seperti yang dibayangkan, dari informasi yang saya dapat, itu mobil bukan hanyut tapi mencoba mundur untuk menepi karena ada banjir di depannya."

"Karena kontur jalan di sana menanjak atau menukik turun jadi arus air cukup deras dan seolah mendorong mobil itu," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (24/12/2020).

Sopir travel, Bayu (40) sempat terjebak banjir bersama mobilnya di Jalan Djundjunan
Sopir travel, Bayu (40) sempat terjebak banjir bersama mobilnya di Jalan Djundjunan, Pasteur Kota Bandung, pada Kamis (24/12/2020)

Disinggung terkait kondisi banjir di wilayah Kecamatan Sukajadi, Agus mengatakan, terdapat enam lokasi yang terendam banjir yang disebabkan berbagai faktor, di antaranya, curah hujan yang tinggi, debit air yang tidak seimbang dengan lebar badan sungai atau saluran drainase.

Baca juga: Kota Bandung Malam Ini Kebanjiran, Mobil Terbawa Arus di Depan BTC Pasteur

Kemudian banyaknya sampah di aliran sungai dan saluran drainase yang menyumbat hingga mengakibatkan jalannya air terhambat, dan jebolnya beberapa tanggul penahan air di sepanjang aliran Sungai Citepus dan Cianting.

Mobil travel terjebak banjir

Sopir travel, Bayu (40) sempat terjebak banjir bersama mobilnya di Jalam dr Djundjunan, Pasteur Kota Bandung, Kamis (24/12/2020).

Dia sempat kaget karena saat masih di belakang kemudi, tiba-tiba banjir datang merendam kawasan tersebut.

Baca juga: Tiga Mobil Terjebak Banjir di Pasteur Bandung

‎"Saat itu macet, saya mau masuk ke BTC. Tiba-tiba air naik, mobil langsung terendam," ujar Bayu ditemui di depan BTC.

Saat itu, ia langsung bergegas keluar dari mobil.

Ia hanya sendirian di dalam mobil.

Saat keluar mobil, air menggenangi sekeliling mobilnya.

"Tingginya semeter lebih. Saya langsung keluar, saat itu tidak ada penumpang," ucapnya.

Saat ini, mobil travel yang ia kendarai dalam kondisi rusak.

Kendaraannya dievakuasi ke tempat aman.

"Mobilnya sekarang tidak menyala, mati," ucapnya.

Adapun genangan air itu diduga berasal dari luapan Sungai Citepus yang melintasi Jalan Djundjunan, Pasteur.

24 RW Diterjang Banjir Termasuk Pasteur

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar dari beberapa sumber, dari sejumlah wilayah Bandung dilanda banjir, ada dua kecematan yang paling parah yakni, Kecamatan Astanaanyar dan Kecamatan Sukajadi.

Camat Sukajadi, TB Agus Mulyadi mengatakan, terdapat 24 RW di lima kelurahan di Kecamatan Sukajadi yang terdampak banjir yaitu, di Kelurahan Cipedes, Sukagalih, Sukabungah, Pasteur, dan Sukawarna.

Menurutnya penyebab dan ketinggian permukaan air pun bervariatif di setiap kelurahan yang terdampak.

"Di Kelurahan Cipedes yang terendam banjir meliputi Jalan Sukagalih RT. 05 RW 09, penyebabnya karena luapan saluran air dari Sungai Cianting. Lokasi berikutnya di Gang H. Gojali RT 04 RW 07, akibat meluapnya debit air di saluran Sungai Cianting, menyebabkan pemukiman warga terendam setinggi satu meter," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Kota Bandung Malam Ini Kebanjiran, Mobil Terbawa Arus di Depan BTC Pasteur

Lokasi banjir lainnya di Kelurahan Cipedes akibat meluapnya Sungai Cianting, terjadi di Gang Pa Elas di RW 08, kemudian di Jalan Karang Layung RT 05 RW 10, dan Jalan Sukajadi RW 09.

Untuk di Kelurahan Sukagalih, banjir menggenangi Jalan Sukamulya Indah di RW 002, 003, 004, 005, dan 006, penyebabnya dari saluran drainase yang sedang diperbaiki oleh DPU Kota Bandung, debit air besar meluber ke jalan.

Berikutnya, di Jalan Babakan Jeruk III RW 006, Jalan Sukadamai RW 005, debit air yang besar tidak tertampung dan meluap dari saluran air di bawah Hotel Grand Aquila.

"Banjir juga terjadi di depan Kantor Kecamatan Sukajadi, akibat dari saluran air yang menyempit dan di beton oleh warga atau pemilik rumah mengakibatkan luapan air meluber dari Sungai Cianting ke Jalan Sukamulya dan Jalan Pasteur (Dr. Djundjunan) depan mal BTC. Kondisi di depan dan seberang mal BTC terjadi karena curah hujan tinggi tidak tertampung oleh tali-tali air walaupun itu sudah berfungsi dengan baik," ucapnya.

Berikutnya di Kelurahan Sukabungah, menurutnya, debit air yang deras di sepanjang Sungai Cilimus menyebabkan retakan pada bibir kirmir yang terdapat di RW 05, 06, 07, 09 dan 10.

Besarnya debit air di Sungai Cilimus juga berdampak pada terjadinya penutupan anak Sungai Cilimus akibat longsoran tanah dan sampah, sehingga seluruh RT 10 RW 06, dan sebagian RW 03 tergenang banjir setinggi satu meter.

Debit air yang terlalu besar juga menggenangi rumah-rumah warga di setiap gang yang ada di RW 01, 02, dan 03 setinggi kurang lebih 50 cm.

"Dampak genangan air juga telah mengganggu arus lalu lintas kendaraan di Jalan Dr. Djunjunan, Jalan Sukajadi, dan Jalan Sukagalih di Kelurahan Sukabungah," ujar Agus.

Agus menambahkan, wilayah lainnya yang terdampak banjir adalah di Kelurahan Pasteur, dimana genangan air setinggi betis orang dewasa telah masuk ke pemukiman warga di Jalan Cemara RW 01 dan di Jalan Bijaksana 3 di RW 10 akibat meluapnya debit air dari Sungai Cikalintu, anak Sungai Citepus.

Kemudian di Kelurahan Sukawarna, akibat debit air di tinggi dan tidak tertampung oleh saluran drainase, mengakibatkan Jalan Cibogo Rancaherang RT 02 RW 04 digenangi oleh genangan air.

"Kondisi saat ini di beberapa titik wilayah tersebut, genangan air mulai berangsur surut, dan seluruh akses jalan bisa dilalui oleh kendaraan. Hingga kini, kami aparat kewilayahan bersama tim URC (unit reaksi cepat) DPU (Dinas Pekerjaan Umum), linmas dan masyarakat setempat terus melakukan penanganan dan recovery pasca banjir," katanya.

Penulis: Cipta Permana

Sebagaian dari artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul UPDATE Data Banjir di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, Ada 24 RW Diterjang Banjir Termasuk Pasteur

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas