Hidup Seorang Diri di Rumah yang Hampir Roboh, Nenek Mardinep Sama Sekali Belum Dapat Bansos
Seorang janda sebatang kara warga Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang tak pernah mendapatkan bantuan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG -- Seorang janda sebatang kara warga Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Padahal, Mardinep (60) nama wanita tersebut, hidup miskin serba kekurangan.
Semenjak adanya pandemi covid-19, pemerintah telah berkali-kali memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos lainnya, namun tak satu pun bantuan tersebut sampai ke tangannya.
Nenek Mardinep itu hidup seorang diri di dalam rumahnya yang lebih tepat disebut teratak alias gubuk reot.
Baca juga: Lansia Meninggal saat Antre Ambil Bansos, PKS: Pemerintah Wajib Minta Maaf, Santuni Keluarganya
Dengan genteng melorot, dan dinding-dinding anyaman bambu terpasang seadanya, rumah itu hampir hancur dan di sana ia hidup tanpa uluran dari pemerintah pusat atau pemda.
Sampai pandemi Covid-19 melanda Indonesia selama sekian bulan, Mardinep juga belum mendapat bansos satu pun.
Padahal berbagai bantuan lainnya dari pemerintah deras dikucurkan seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
Baca juga: Kata Risma setelah Resmi Jadi Mensos: Kaget dengan Jumlah Anggaran, Bakal Ubah Penyaluran Bansos
Kepala Desa Sejati, Syafiudin mengatakan, ia sudah pernah mengajukan program bedah rumah Mardinep itu ke Koramil Camplong.
Dan sekitar satu tahun yang lalu, ia memasrahkan sepenuhnya terhadap pihak Koramil setempat.
"Saya memerintahkan perangkat desa untuk melakukan pendataan agar diajukan terhadap Koramil Camplong," kata Syafiudin kepada TribunMadura.com, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Dilanjutkan di 2021, Ini Cara Cek Penerima Bansos Tunai Rp 300 Ribu di dtks.kemensos.go.id
Ia mengaku selama ini sudah mendata orang miskin di wilayah kerjanya dan yang terdata tidak hanya Mardinep melainkan banyak warga bernasib sama di sejumlah dusun lainnya.
Kendati demikian, hanya Mardinep yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah.
Apa yang dialami Mardinep itu seperti menjadi cermin bahwa tidak semua bansos dari pemerintah bisa diterima merata di kalangan warga miskin.
Mardinep hanya satu warga miskin yang terselip dan terlupakan.
"Kami kurang paham mengapa nenek Mardinep yang yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah," ucapnya.
Dan melihat kondisi Mardinep itu, ia miris. Pihaknya berharap kepada pemda untuk memperhatikan nasib Mardinep yang hanya hidup seorang diri dan tergantung belas kasihan orang lain itu.
Memang Mardinep bisa hidup karena bergantung belas kasihan dari tetangga sekitar yang memberinya makan.
"Menurut kami nenek Mardinep sudah selayaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah," pungkasnya. (Hanggara Pratama)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Banyak Bansos Bergulir, Janda Tua di Sampang Belum Merasakan Sampai Rumah Nyaris Hancur