Ada Butiran Emas di Sungai, Warga Berbondong-bondong Bawa Wajan, Sehari Bisa Rp 1 Juta
Butiran emas ditemukan di Sungai Alas, Aceh Tenggara. Warga pun berbondong-bondong membawa kuali atau wajan ke sungai tersebut.
Editor: Ifa Nabila
Menurut Yahdi, di daerah aliran Sungai Alas terutama kawasan Desa Lawe Penanggalan memang menyimpan potensi kandungan emas. Namun untuk memastikannya lagi, perlu dilakukan kajian atau penelitian.
Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh.
Keberadaan butiran-butiran emas itu diakuinya sangat membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi di tengah wabah Covid-19. Karena itu, sejauh masyarakat melakukan pencarian secara tradisional, hal itu bukanlah sebuah masalah.
Meskipun begitu, Pemkab Agara harus membuat aturan pembatasan sehingga aktivitas pencarian emas itu jangan sampai merusak lingkungan.
“Lahan-lahan pertanian warga juga bakal banyak yang terlantar karena warga sibuk mencari emas,” tambahnya.
Pihaknya mengaku akan membawa persoalan emas di Sungai Alas ini dalam rapat di DPRA.
"Kita akan sampaikan ke Ketua DPRA, Ketua Komisi II dan akan berkoordinasi dengan Dinas ESDM Aceh untuk duduk bersama membahas butiran emas di Sungai Alas," ujar Yahdi Hasan.
Sungai Alas atau dalam bahasa setempat disebut Lawe Alas merupakan sungai terpanjang di Aceh, yang melewati kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) terus mengalir sampai ke Samudera Hindia.
Sungai ini membentang di tiga kabupaten dan satu kota, yaitu Gayo Lues, Aceh Tengara, Aceh Singkil dan Kota Subulusalam.
Penyebutannya pun berbeda-beda. Di Gayo Lues bernama Aih Betotong atau Aih Agusen, di Aceh Tenggara disebut Lawe Alas, di Aceh Singkil dinamai Sungai Singkil, dan di Subulussalam bernama Lae Soraya.(asnawi luwi)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Heboh Butiran Emas di Sungai Alas, Berbekal Kuali Warga Agara Rama-ramai Jadi Pendulang