Keluarga Korban Covid-19 di Sumedang Pertanyakan Penanganan, Ada Kejanggalan Swab dan Penguburan
Penanganan Covid-19 di Sumedang dipertanyakan, setelah ada pasien meninggal dan penanganannya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Penanganan Covid-19 di Sumedang dipertanyakan, setelah ada pasien meninggal dan penanganannya diduga tidak memenuhi prosedur pemakaman pasien Covid-19.
Keluarga salah satu pasien meninggal dunia akibat virus corona atau Covid-19 berinisial ILR (52) mempertanyakan kejelasan.
Pasien perempuan ini meninggal dunia positif covid-19 di RSUD Sumedang pada Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 03.30 WIB.
ILR meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Sumedang selama 8 hari atau sejak 31 Desember 2020.
Baca juga: MUI Nyatakan Vaksin Covid-19 Sinovac Halal, BPOM Masuki Tahap Akhir Evaluasi
Saat meninggal ILR dinyatakan positif Covid-19, padahal sebelumnya pihak keluarga tidak menerima informasi dari pihak rumah sakit bahwa ILR positif Covid-19.
Riki Riswandi (34), anak ILR, menceritakan sejumlah kejanggalan pemakaman ibunya tersebut.
1. Hasil tes swab lama dan berbeda
"Pada 3 Januari kami menerima informasi dari pihak rumah sakit akan dilakukan swab test. Tapi, hingga ibu meninggal, kami tidak menerima hasilnya," ujar Riki kepada Kompas.com di Sumedang kota, Jumat (8/1/2021).
Riki menuturkan, hasil tes swab baru diberikan pihak rumah sakit setelah pasien meninggal dan pihak keluarga memaksa meminta hasil tersebut.
Baca juga: Bersama Menkes dan Menteri BUMN, KPK Bahas soal Pengawasan Proses Vaksinasi Covid-19
"Itu pun dikirimkan melalui WhatsApp," tutur Riki.
Riki menyebutkan, kejanggalan juga terlihat pada tanggal dikeluarkannya hasil swab test tersebut.
Pihak RS mengatakan hasil swab keluar 4 Januari.
"Tapi, saat kami konfirmasi pihak RSUD malah memperlihatkan hasil swab test dengan tanggal yang berbeda dan format yang berbeda juga," sebut Riki.
2. Proses pemakaman tak sesuai prosedur
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.