Ario Tewas di Tangan Polisi, Pelaku Pembunuhan Pacarnya yang Tengah Hamil itu Sempat Melukai Petugas
Ario Puntung terpaksa ditembak polisi karena menyerang petugas saat pengembangan kasus tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Dalam penanganan kasus tersebut, Polda Sumut bersama Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi.
Kemudian diketahui identitas pelaku yang ternyata melarikan diri ke Labuhanbatu, hingga tertangkap oleh jajaran Polsek Aek Natas, Polres Labuhanbatu.
"Kemudian dilakukan pencarian barang bukti, keterangan tersangka bahwa pembunuhan terjadi. Korban pertama yang dihabisi dengan pisau, itu ditemukan di Jalinsum Asahan, tepatnya di Kota Kisaran. Kemudian barang bukti parang, dibuang di Kota Medan," kata Tatan saat rilis pengungkapan kasus pembunuhan, Minggu (10/1/2021) di Mako Polda Sumut.
Tatan yang didampingi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tersangka melakukan pembunuhan karena diminta pertanggungjawaban oleh korban F yang sudah hamil 4 bulan.
"Yang bersangkutan dimintai pertanggungjawaban korban F yang hamil 4 bulan, tersangka melarikan diri. (sedangkan terhadap korban IM), dibacok 10 kali bacokan. Menurut tersangka alasannya cemburu," kata dia.
Hasil Kerjasama Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut dengan Sat Reskrim Polres Aek Natas melakukan penangkapan terhadap pelaku, Ario Puntung.
Pada Minggu 10 Januar 2021 pukul 03.00 dini hari tersangka diinterogasi dan mengakui telah membunuh Fitriana serta menganiaya IM dengan sebilah parang.
Tersangka Ario Puntung menyembunyikan parang tersebut di belakang warung, di Jalan Gajah Mada, Medan.
Kemudian tersangka dibawa polisi, dan mengelabui polisi dengan mengatakan parang yang dia gunakan tidak dia temukan.
Selanjutnya tersangka Ario Puntung mengakui, parang yang dia sembunyikan di balik Kotak Travo PLN, Jalan Perpustakaan, Medan.
Baca juga: Ario Puntung Tega Tikam Kekasihnya hingga Tewas Gara-gara Korban Mengajak Menikah karena Hamil
Ketika Anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut meminta memerintahkan agar Ario menunjukkan parang tersebut, Ario tiba-tiba memberontak.
Dia memberikan perlawanan serta mengambil sebilah parang dari balik travo PLN dan menyerang personel Polisi hingga terluka.
Anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut lainnya pun terpaksa menembak Ario.
Kemudian roboh, dan dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, tersangka tewas.