Kolisun jadi Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Setelah Kulakan Barang Dari Solo
Sang anak sudah merantau dan tinggal bersama istri dan anaknya selama 15 tahun di Sambas Kalimantan Barat.
Editor: Hendra Gunawan
Namun, korban sudah lama pindah domisili di luar provinsi setelah menikah dengan orang setempat.
Pihak pemerintah desa pun berdoa yang terbaik untuk korban dan juga keluarga korban.
"Korban pindah domisi dan menetap bersama anak dan istrinya di Kalimantan," katanya
Kolisun dari Solo Belanja Stok Dagangan
Satu di antara korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 adalah Kolisun warga Kendal dengan nomor tiket penerbangan 9,77108E+12.
Diceritakan ibunya, Saadah, Kolisun baru belanja stok dagangan berupa pakaian dan alat dapur di Solo.
Rencananya, barang-barang tersebut akan dijual kembali di Kalimantan.
Namun nahas, dalam perjalanan menuju tempat tinggal istri dan anaknya, pesawat yang ditumpanginya terjatuh.
"Anak saya itu berprofesi sebagai pedagang.
Dia mengambil sejumlah barang dagangan berupa pakaian dan alat-alat dapur dari Solo, kemudian dijual di Kalimantan," terangnya.
Kata Saadah, dalam beberapa hari terakhir, sang putra sulung sering berbincang dengannya melalui sambungan telepon.
Ia juga diceritakan oleh Kolisun perihal rencana akan memondokkan cucu Saadah ke Jawa Timur.
Bahkan, Saadah sempat mencegah niatan Kolisun agar membawa anaknya sekolah pesantren di wilayah Kendal saja.
Dengan harapan, sang nenek bisa merawat dan memantau perkembangan cucunya.
"Rencananya dalam waktu dekat, dia ingin mengirim anaknya mondok di pesantren Jawa Timur.
Sempat saya cegah, saya minta dipondokkan dekat-dekat sini saja biar saya biasa ikut merawat dan menjaganya" ujarnya. (Saiful Ma'sum)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Kolisun Warga Kendal Jadi Korban Tragedi Sriwijaya Air, Kulakan di Solo Jual di Kalimantan