Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Selebgram Syifa Mila Korban Sriwijaya Air SJ 182, Sudah Berbisnis Sejak Muda

Syifa Mila adalah putri sulung dari empat bersaudara yang dikenal dengan sosok anak yang mandiri dan suka berbinis.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sosok Selebgram Syifa Mila Korban Sriwijaya Air SJ 182, Sudah Berbisnis Sejak Muda
Anggi/Tribun Pontianak
Emma Yusja merupakan ibunda Syifa Mila saat menunjukan foto sang putri di kediamannya, Minggu 10 Januari 2021 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Keluarga Pontianak Andi Syifa Kamila atau akrab dipanggil Syifa Mila masih berduka.

Sejak sang selebgram tersebut hilang bersama jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) masih berharap ada keajaiban.

Syifa Mila adalah putri sulung dari empat bersaudara yang dikenal dengan sosok anak yang mandiri dan suka berbinis.

Syifa sendiri sudah menikah. Usia pernikahannya kini menginjak usia 2 tahun yang jatuh pada pada 30 Desember 2020.

Baca juga: Pencarian Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Masih Dilakukan, Diduga Tertimbun Puing-puing Pesawat

Putri sulung dari Emma Yusja ini juga sampai saat ini fokus menggeluti profesi Make Up Artist, dan bisnis kulinernya.

Emma mengatakan bahwa sosok Syifa adalah anak yang mandiri dan suka berbisnis dan menjadi tulang punggung keluarga.

“Syifa anak pertama dari 4 saudara. Syifa juga menjadi tulang punggung keluarga.

Baca juga: Siang Ini Satu Kantong Jenazah Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tiba di Dermaga JICT II

BERITA REKOMENDASI

Putri saya juga menggeluti profesi make up artist,” ujarnya kemarin kepada awak media.

Ia mengatakan awal mula Syifa terjun mejadi Make Uo Artist benar- benar dari nol yang berawal dari ajakan keluarga untuk ikut kursis kilat pada 2013 silam.

Namun make up juga menjadi salah satu hobby putri sulungnya.

“Awal mula ada kakak saya yang punya rias pengantin dan Syifa diberikan kursus kilat pada 2013 yang memang menjadi hobinya,” ujarnya.

Ia mengatakan setelah setahun putrinya mengumpulkan uang untuk membeli make up sendiri dan sampailah sering promosi melalui instagramnya.

Baca juga: Prediksi KNKT dan Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh ke Laut Menurut Kesaksian Nelayan


“Putri saya sampai pernah merias dia acara pernikahan Chef Aiko yang sekarang sudah terhitung make up artist sampai pernah di ongkosin ke Singapura untuk merias,” ujarnya.

Saat ditanya apa makanan favorite dari putrinya, Emma menjawab bahwa semua masakannya menjadi makanan kesukaan anak-anaknya.

Namun untuk Syifa sendiri paling suka makan masakan rendang jengkol.

Emma mengatakan bahwa kepergian putrinya ke Jakarta selain urusan bisnis juga berbelanja alat-alat untuk keperluan bisnis kulinernya yang rencana akan buka outlet dalam waktu dekat ini.

“Bahkan barang belanjaannya sudah ada yang duluan sampai di sini ,” ujarnya.

Ia pun tidak menyangka kalau komunikasinya melalui Whatsapp ketika putrinya hendak kembali ke Pontianak menjadi komunikasi terakhirnya karena pesawat yang ditumpangi putrinya dinyatakan hilang kontak pada sabtu 9 Januari 2021 lalu.

Kisah Dua Bersaudara

Kisah lainya datang dari kerabat dua bersaudara warga Sintang Kalimantan Barat yang tak luput jadi korban tragedi Sriwijaya Air.

Budi Kurniawan, menarik nafas dalam-dalam ketika ditanya tentang sosok Faisal Rahman dan Asyhabul Yamin.

Baru keluar dua kalimat, dia diam, lalu menghela nafas panjang dan sesenggukan.

“Dari kecil (menghirup nafas dalam-dalam) memang sangat dekat sekali.

Dari kecil sampai sekarang,” kata Budi lirih. Suaranya tertahan, matanya memerah, lalu terdiam.

Faisal Rahman dan Asyhabul Yamin, merupakan warga Kabupaten Sintang, Kalbar.

Dua bersaudara ini, berada dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021.

Keduanya merupakan putra dari pasangan Masrizal dan Mariati, Faisal anak bungsu, sementara Asyhabul Yamin, anak sulung.

Kendati tidak ada hubungan sedarah, Budi menganggap Faisal dan Asyhabul seperti keluarga sendiri.

Budi mengenal keduanya sejak kecil.

“Kami (berbicara) mewakili pihak keluarga, harapan kami tidak banyak.

Andai kata sudah tidak selamat, minimal jasadnya ada. Itu harapan kami.

Kami pun di sini, cuma bisa berharap ada mukjijzat, selamat itu harapan terbesar kita,” kata Budi.

Di sejumlah media, dua bersaudara ini disebutkan berasal dari Tanah Datar, Sumatra Barat.

Dari sejumlah informasi yang dihimpun Tribun Pontianak, Masrijal memang berasal dari Sumatra Barat, sementara Mariati, istrinya dari Kabupaten Sintang.

Saat ini, Masrizal berada di Jakarta bersama anak perempuannya.

Sementara Mariati ada di Kabupaten Sintang, bersama dengan istri Asyhabul Yamin dan empat cucunya.

Dalam Instagram Story terkahirnya, Faisal Rahman memosting foto mengenakan masker dan memandang ke luar jendela sebelum pesawat Take off.

“Goodbye dan Thank U, Ayub Batogi dan Dewihn, Feby dan lainnya,” tulis Faisal di IG Story-nya.

Budi Kurniawan, kerabat dekat Faisal mengonfirmasi kebenaran IG Story tersebut dan membenarkan bahwa dua bersaudara tersebut asal Kabupaten Sintang.

“Keduanya asal Sintang. Bapaknya asal tanah datar. Semuanya kelahiran Sintang. Iya, itulah Faisal,” kata Budi ditemui di kediaman Faisal.

Faisal memiliki akun IG @Classics_fay, diikuti lebih dari 19 ribu followers.

Dalam profilnya, Fay memiliki usaha penjualan pakaian bernama Toko Cahaya Busana.

Faisal juga menuliskan dirinya sebagai produser music, pianis dan gitaris.

Karyanya bisa dilihat di akun Youtubenya Dunia Malam TV (DM.TV).

Dalam karyanya, Fay mencantumkan dirinya sebagai pengisi suara, music dan sound serta legal content.

Dalam unggahan di Instagram, Fay banyak menampilkan kepiawaian dalam memainkan alat music dan olah vocal.

Sejak namanya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan, postingan Fay di Instagram maupun konten youtubenya dibanjiri doa dari para warganet.

Budi menyebut, Faisal pernah mengenyam pendidikan di MIN Sintang.

Setelahnya, dia banyak menempuh pendidikan di Yogyakarta dan Jakarta.

Terakhir lulus di Binus University, jurusan Ilmu Kumputer 2007-2013.

Di laman Facebook Binus University, Ikatan Keluarga Alumni Bina Nusantara (IKABINUS) turut mengucapkan duka mendalam terhadap Faisal dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

Meski tidak ada hubungan darah, bagi Budi, Fay sudah dianggap seperti adik sendiri, dia mengenalnya sejak kecil.

“Keduanya sudah saya anggap keluarga. Kami kenal sejak kecil. Kabar ini pukulan berat buat kami dan keluarga.

Rasanya masih tidak percaya, tapi itu terjadi. Kami hanya bisa berserah diri,” ujar Budi kepada Tribun Pontianak. (Anggi)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KENANG Putri Sulungnya, Emma : Syifa Juga Tulang Punggung Keluarga

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas