Ditangisi Keluarga Dikira Jatuh Bersama Sriwijaya Air, Yulius Ternyata Selamat Sampai Pontianak
orang tuanya menunggu kabar dari tanggal 9 malam sampai tanggal 10 pagi karena nama Yulius paling atas di daftar manifest
Editor: Hendra Gunawan
Budi menyebut, Faisal pernah mengenyam pendidikan di MIN Sintang.
Setelahnya, dia banyak menempuh pendidikan di Yogyakarta dan Jakarta. Terakhir lulus di Binus University, jurusan Ilmu Kumputer 2007-2013.
Di laman Facebook Binus University, Ikatan Keluarga Alumni Bina Nusantara (IKABINUS) turut mengucapkan duka mendalam terhadap Faisal dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
Meski tidak ada hubungan darah, bagi Budi, Fay sudah dianggap seperti adik sendiri. Dia mengenalnya sejak kecil.
“Kami (berbicara) mewakili pihak keluarga, harapan kami tidak banyak.
Andai kata sudah tidak selamat, minimal jasadnya ada. Itu harapan kami.
Kami pun di sini, cuma bisa berharap ada mukjijzat, selamat itu harapan terbesar kita,” kata Budi.
Teruskan Bisnis Keluarga
Faisal dan Asyhabul berangkat dari Sintang ke Jakarta sebelum Natal 2020, lalu.
Keduanya disebut rutin ke Jakarta untuk berbelanja pakaian dalam jumlah besar.
Baik Faisal dan Asyhabul, keduanya diberikan kepercayaan oleh orangtuanya mengelola bisnis pakaian.
Nama tokonya Cahaya Busana Sintang.
“Ke Jakarta karena memang aktivitas keluarga ini kan pebisnis jual beli pakaian,” kata Budi Kurniawan, kerabat dekatnya.
Asyhabul Yamin, sudah mengelola Toko Cahaya Busana sejak tahun 2010.
Sementara adiknya, Faisal Yamin, baru beberapa bulan terakhir dipercaya ibunya, Mariati meneruskan bisnis keluarga.
Kepergian Faisal ke Jakarta bersama Asyhabul merupakan kali pertama dalam rangka belajar belanja pakaian untuk bisnis keluarga.
“Situasi seperti sekarang, bisnis keluarga dilimpahkan kepada anaknya, terutama yang tua.
Asyhabul diminta mengajar dan mendidik adiknya cara belanja pakaian dan segala macam, karena orangtuanya pun mau mengalihkan itu semua ke anaknya.
Sebelum natal sudah di sana (Jakarta), memang aktivitas mereka sering ke Jakarta-Pontianak, kadang sebulan di sini, terus ke Jakarta,” cerita Budi. (Agus Pujianto/Jovi Lasta))
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Paulus Yulius Kollo: Jika Saya Paksakan Hari Itu, Tidak Mungkin Lagi Saya Duduk Disini Saat Ini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.