Gibran Rakabuming Tak Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Bertama: Semoga Berjalan Lancar
Anak Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka dipastikan tak dapat vaksin Covid-19 Sinovac.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM- Anak Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka dipastikan tak dapat vaksin Covid-19 Sinovac.
Wali Kota Solo terpilih tersebut tak masuk dalam daftar.
Namun, Gibran berharap pelaksanaan pemberian vaksin berjalan lancar.
Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, untuk tahap pertama kedatangan vaksin sebanyak 10.609 dosis hanya akan menyasar belasan tokoh di Kota Bengawan.
Mulai dari Sekretaris Daerah Ahyani, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak sampai Danrem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Rano Tilaar.
Namun, nama Gibran Rakabuming Raka tidak masuk dalam daftar penerima vaksin Sinovac.
Hal tersebut dipastikan langsung oleh Wali Kota Solo terpilih tersebut.
"Tidak, terima kasih," kata Gibran saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Rabu (13/1/2021).
Meski tidak masuk dalam daftar tokoh masyarakat penerima vaksin Covid-19, Gibran putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap mendoakan yang terbaik.
"Semoga berjalan lancar," tuturnya.
Baca juga: Vaksinator Gemetaran Saat Menyuntik, Begini Respon Jokowi
Baca juga: Efikasi Tinggi pada Vaksin Belum Tentu Lebih Baik, Antibodi Alami Menentukan
Baca juga: Cerita WNI Divaksinasi di Abu Dhabi
Tokoh Masyarakat Divaksin
Sementara itu, tokoh masyarakat Kota Solo akan disasar vaksinasi Covid-19, Kamis (14/1/2021).
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan ada sebanyak 11 tokoh masyarakat turut dalam penyuntikan vaksin Covid-19 buatan perusahaan China Sinovac.
Kesebelas tokoh masyarakat tersebut akan ikut dalam penyuntikan vaksin Sinovac bersama para tenaga kesehatan.
"Ada 11 tokoh masyarakat, diantaranya Sekda, Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kapolresta Surakarta, Ketua DPRD Kota Surakarta," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).
Nama Rudy tidak masuk dalam deretan tokoh masyarakat yang menjalani vaksinasi Covid-19.
Itu karena usianya tidak masuk dalam kriteria penerima vaksin Sinovac.
Adapun penerima vaksin Sinovac yakni berusia 18 sampai 59 tahun dan tidak memiliki komorbid.
"Saya tidak bisa divaksin karena usia saya lebih," ujar Rudy.
Selain dirinya, Wali Kota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka belum termasuk dalam daftar 11 tokoh masyarakat yang jalani vaksinasi.
Tak terkecuali, Teguh Prakosa pun juga tidak bisa turut dalam vaksinasi Covid-19.
"Wali Kota terpilih (Gibran) belum. Pak Teguh juga tidak bisa," ucap Rudy.
Solo Paling Pertama
Enam kabupaten di Eks Karesidenan Surakarta belum mendapatkan Vaksin Covid-19 Sinovac.
Ya, paling pertama mendapatkan vaksin buatan China adalah Kota Solo sebanyak 10.609 dosis pada Selasa (12/1/2021) malam.
Sementara informasi yang dihimpun TribunSolo.com, daerah di sekelilingnya seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Karanganyar hingga Sragen belum ada kejelasan.
Di antaranya mulai bulan ini hingga bahkan Februari mendatang.
Maka hanya di wilayah Karesidenen Surakarta, hanya Solo yang baru mendapatkan vaksin.
Kedatangan vaksin yang dikawal ketat polisi dari Pemprov Jateng di Semarang, disambut Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat disimpan di UPT Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan.
Orang nomor satu di Kota Solo itu mengungkapkan, kedatangan vaksin Covid-19 ini sebagai upaya pemerintah untuk memberi perlindungan kepada masyarakat dari jeratan Corona.
"Nanti terutama untuk tenaga kesehatan (nakes) dan usia 18-59 tahun," jelas dia kepada TribunSolo.com.
Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengungkapkan, ada sebanyak 10.609 dosis Vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba pada tahap pertama.
Selanjutnya, vaksin yang langsung disimpan ini, akan digunakan pada Kamis, 14 Januari 2021.
Dikatakan, vaksin diberikan kepada nakes di 33 fasilitas kesehatan (faskes).
"Nanti ada 17 puskesmas, 1 klinik Bhayangkara dan 14 rumah sakit," kata dia.
Nantinya secara teknis, nakes akan mendapatkan 2 kali dosis masing-masing 0.5 CC dengan jarak dosis 1 dan 2 selama 14 hari.
Target vaksin dari pemerintah ini sebanyak 70 persen penduduk mendapatkan vaksin agar ada kekebalan komunitas.
"Kalau sudah 70 persen penduduk nasional tervaksinasi nanti sudah terlindungi," jelas dia.
Kasus Covid Meroket Tajam
Sementara di tengah tibanya Vaksin Sinovac, Covid-19 di Kota Solo meroket kembali sebanyak 250 kasus, Selasa (12/1/2021).
Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, penambahan Corona Solo hari ini termasuk tertinggi selama dirinya menjabat.
Selasa ini data penambahan yang masuk menjadi 6.104 kasus atau naik dari Senin (11/1/2021) kemarin yakni 5.854 kasus.
"Ada tambahan 250 hari ini," papar Siti kepada TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).
Menurut dia, penambahan 250 kasus ini adalah karena kecepatan hasil laboratorium dalam melakukan tes dan tracing.
"Kalau tiga hari kemarin penambahan hanya 40 sampai 50 kasus karena kecepatan hasil labnya," kata dia.
Namun, kecepatan hasil lab saat ini makin cepat dan hasil itu bisa diketahui lebih cepat.
"Kalau saya hitung rata-rata 100 perhari untuk kecepatan labnya, tapi tiga hari terakhir 40-50 kasus menumpuk di sini," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Anak Presiden Jokowi Tak Dapat Jatah Vaksin Covid-19 Sinovac, Gibran Berdoa : Semoga Berjalan Lancar