2 Orang Tewas Gara-gara Bentrok Soal Sengketa Lahan, Seorang Korban Sempat Dikejar Puluhan Orang
Dua orang tewas setelah terlibat bentrok masalah sengketa tanah di Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id, Syamsir Alam
TRIBUNNEWS.COM - Dua orang tewas setelah terlibat bentrok masalah sengketa tanah.
Saksi melihat, seorang korban sempat dikejar puluhan orang bersenjata tajam.
Pertikaian warga itu terjadi di Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah.
Korban tewas yakni AR (50), warga Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, dan ER (40), warga Kampung Haji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah.
Pertikaian diduga dipicu soal sengketa kepemilikan lahan.
Berdasar keterangan sejumlah warga di lokasi kejadian, peristiwa berawal saat AR dan ER mendatangi lahan yang menjadi sengketa di Kampung Bumi Ilir, Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Terungkap, Polisi Ambil CCTV dan Hapus Rekaman Saksi Terkait Bentrok di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek
Baca juga: Fathan Tewas Terbungkus Bed Cover, Ayah Korban Sempat Terima Ancaman, Dimintai Uang Rp 400 Juta
Di sana, keduanya bertemu sejumlah warga asal Kampung Bumi Ilir yang juga mengklaim sebagai pemilik lahan.
"Keduanya bertemu dengan warga (yang bersengketa lahan) Bumi Ilir, lalu terjadi pertikaian di lokasi" kata warga setempat yang enggan disebut namanya saat ditemui Tribunlampung.co.id di lokasi kejadian.
Selang beberapa menit, kedua belah pihak terlibat cekcok yang berujung perkelahian.
Karena kalah jumlah, AR dan ER tak berdaya dikeroyok warga Bumi Ilir yang membawa senjata tajam.
Keduanya sempat kabur untuk menyelamatkan diri, namun, puluhan warga berhasil mengejarnya.
Akibatnya, AR dan ER tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bacokan di tubuh.
Saat ini kedua korban sudah diautopsi dan dibawa ke rumah duka masing-masing.
Dikejar Puluhan Orang
Dua orang tewas bersimbah berdarah dalam pertikaian di Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (14/1/2021)
Warga setempat yang menjadi saksi mata menuturkan kronologi peristiwa tersebut.
Saksi mata melihat salah seorang korban sempat dikejar puluhan orang bersenjata tajam sebelum akhirnya roboh terkena bacokan.
Saleh, saksi mata, menyebutkan, saat itu ia sedang melintas ke arah Gunung Sugih.
Seketika ia melihat puluhan orang mengejar seorang pria.
Baca juga: Tebing Setinggi 7 Meter Longsor, 3 Pekerja Proyek Tertimbun, Seorang di Antaranya Tewas
Baca juga: Kisah Penangkapan 2 Penculik dan Pembunuh Fathan, Mahasiswa Telkom University yang Tewas Mengenaskan
"Ada satu orang (korban) yang dikejar. Yang ngejarnya ada puluhan orang," kata Saleh.
Setiba di rel kereta, korban tertahan karena ada kereta yang melintas.
Saat itulah korban tak bisa menghindari kejaran dan menjadi bulan-bulanan orang yang mengejarnya. Korban terkapar dengan luka bacokan.
Setelahnya warga yang mengeroyok korban langsung kabur.
Mereka meninggalkan begitu saja korban yang akhirnya tewas bersimbah darah di lokasi kejadian.
Peristiwa itu mengundang perhatian warga sekitar, mereka berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadian.
Warga langsung mengevakuasi korban ke rumah duka di Kampung Haji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah.
Dua Orang Tewas
Bentrok berdarah terjadi di Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (14/1/2021) siang.
Dua orang dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, keributan antarwarga ini dipicu persoalan tanah.
Mulanya hanya dua orang yang terlibat perselisihan.
Baca juga: Putus dari Pacarnya, Wanita Cantik Ini Ditemukan Tewas Mengenaskan
Kemudian keduanya bertemu di depan gerbang BPTP sekolah unggulan untuk menyelesaikan masalah itu.
Namun, pertikaian berkembang semakin panas, dua orang tewas dalam kejadian itu.
Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Muslimin Ahmad membenarkan peristiwa tersebut.
"Benar, tapi bukan bentrok antarwarga, tapi pengeroyokan," ujarnya, Kamis sore.
Muslimun menuturkan, saat ini perkara tersebut ditangani oleh Satreskrim Polres Lampung Tengah.
"Polda Lampung hanya mem-backup," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kronologi Lengkap Bentrok Berdarah di Anak Tuha Lampung Tengah, Diduga karena Sengketa Lahan